Turn Around (putar arah) UANG Kita (Bagian 4)


Ini adalah tulisan terakhir dari Strategi Turn Around (putar arah) UANG kita dimana, tanpa tindakan yang satu ini, Proses Cleansing dan Activating yang saya paparkan pada tulisan Pertama, Kedua dan Ketiga menjadi tidak signifikan.

Personal, Career & Business Turn Around
Proses ini yang saya namakan Proses Running, Anda hanya perlu terus bergerak ke arah depan, boleh sekali-kali melihat ke belakang, tetapi masa lalu hanya jadikan Inspirasi untuk melangkah ke depan.

Turn Around atau putar arah ini hanya akan berdampak ketika yang Anda bangun Sikap Mental, Karakter, Panggilan hati yang terdalam dalam bingkai Iman dan Strategi yang jitu, TANPA TAPI.

Karena yang paling sulit itu merubah KARAKTER yang sudah mengakar bertahun-tahun yang sudah di bawa sejak kecil.

Ibarat kuali yang hitam, untuk menjadi putih kembali seperti semula, perlu di gosok hingga muncul warna ‘putih’nya, dan warna ‘putih’ itu adalah Re-Born Anda.

Mari kita mulai dari point yang ke tiga-nya, yakni :

3. Sales of Intellectuall Asset

Setelah proses cleansing dengan membersihkan gulma-gulma, baik di diri kita maupun lingkungan sekeliling kita yang sudah bertahun-tahun mengakar tersebut, mari dilanjutkan ke level berikutnya.

Tidak ada yang lebih berharga ketika kita dalam kondisi bangkrut, yakni Iman dan Strategi.

Iman mengajarkan kita untuk tetap Berbaik Sangka kepada Allah SWT, dan Strategi akan mencul dari ketenangan dalam berfikir.

Baru setelah itu, AKSI-nya yang mendukung Hukum Pareto.
Jika kita JATUH maka yang kepikiran adalah 80% MASALAH dan hanya 20% saja bicara SOLUSI.

Kenapa Solusi tidak kunjung muncul, karena kita terjebak dalam lingkaran masalah yang tidak kunjung selesai.

Walau secara teori gampang untuk membalikkan keadaan ke 80% SOLUSI dan hanya 20% MASALAH, tetapi jika mentalitas kita seperti kecoa yang susah sekali membalikkan badannya, dan hanya bisa menggeser-geserkan punggungnya saja, maka perlu ‘REVOLUSI MENTAL’ dari mental Miskin menuju Mental Kaya.

Untuk bisa melakukan itu, setiap hari FOKUS saja pada peluang yang ada, hari-harinya untuk MENJUAL keterampilan kepada semua network yang ada.

Karena network yang kita bangun bertahun-tahun itulah sejatinya ‘aset riil’ kita.

Sehingga kita lupa pada masalah kita, karena hanya dengan FOKUS pada SOLUSI membuat hidup kita maju ke depan.

Jika ritme ini terus kita pertahankan, maka babak-babak berikutnya, Insya Allah hidup kita akan terasa lebih INDAH dan kita bisa menikmati hidup dalam Irama Syukur dan Sabar.

Dan tak kalah pentingnya adalah lingkungan yang mendukung kita secara positif, yang menyemangati kita untuk terus bertumbuh dengan seorang Mentor atau Coach, bahwasanya ada secercah cahaya di balik kesulitan masa lalu.

Jika karir kita hari ini menjadi berhenti karena utang atau bangkrut, maka mencari pekerjaan baru atau profesi baru tidak ada salahnya untuk di coba.

Memang perlu waktu, tetapi ini yang dulu saya alami.

Masalah saya paska lulus kuliah adalah UANG, dimana saya harus mandiri (independent) tanpa membebani orang tua.

Karena masalah uang ini, akhirnya saya belajar pada pakarnya di Personal Finance dan Money Management.

Tidak kebayang jika saya harus mengalami kebangkrutan dengan menyisakan utang 62 Miliar, untuk itu cukuplah Mentor saya saja yang mengalaminya sebagai contoh bahwasanya utang itu hidup.

Mau kita bilang utang usaha dan utang pribadi adalah 2 hal yang berbeda, tetapi jika ownernya sama, tetap saja utang tersebut milik kita dan harus di lunasi.

Sekali lagi, rubah cara kita bermain, perbaiki Karakter dasar kita, tambahkan Kompetensi kita, Insya Allah Kapital akan menyusul.

Bagi karyawan dan pekerja mandiri, PRESTASI adalah kata kuncinya, dengan Prestasi maka PRESTISE akan datang, ‘Jual Diri’ dengan harga tinggi selagi Karakter dan Kompetensi kita memadai adalah syah-syah saja, tidak masalah di sebut Kutu Loncat asal Loncatnya ke jalan yang benar.

Bagi Pebisnis dan Investor, sales adalah keterampilan yang harus melekat dalam kehidupan kita sehari-hari, tiada hari tanpa sales dengan catatan cost killer alias bocor halusnya sudah kita tutupi.

Jika kitanya kurang bisa jualan, perbaiki dengan belajar ilmu sales pada ahlinya, jika kita masih kurang, ajak sinergi teman atau partner bisnis kita yang jago jualan, berbagi keuntunganlah dengan mereka.

Jangan pelit, karena dengan berbagi keuntungan akan semakin banyak yang mendo’akan kita, minimal keluarga partner bisnis kita yang mendo’akan kesuksesan kita.

Jalan ‘cahaya’ ini yang harus terus kita tapaki terus menerus, misalnya dalam 1 tahun ada 12 bulan.

Dalam penjualan selalu ada pola dimana, pada bulan tertentu ada masa panen dan masa paceklik, ketika masa panen kita harus melipatgandakan penjualan kita.

Ketika masa paceklik, cari cara untuk menghemat cost dan mencari tempat lain yang lagi panen.

Ketika krisis moneter di Indonesia tahun ‘97-’98 di beberapa pulau seperti Pulau Jawa, di Pulau Sumatera yang berbasis Kopi, malah justru Panen Raya karena kenaikan Dollar, artinya Ilmu Asset Allocation perlu kita terapkan.

Apalagi  hari ini the world is flat, dunia itu datar dengan Teknologi Internet, yang menghubungkan kita dengan dunia.

Hanya di batasi oleh Laptop atau Smartphone kita.
Selain masa panen tadi, income harian, pekanan, bulanan, semesteran dan proyekan harus kita punyai.

Maka Real property, Intellectual property, Digital property harus kita kembangkan dalam irama Multiple source of Income.

Tingkatkan terus kapasitas dan kapabilitas diri kita sehingga sampai pada PEAK PERFORMANCE.

Akhirnya, buatlah Pohon Uang dari diri dan keluarga kita, jadikan Konsep Syirkah (Partnership) sebagai Solusi dari Turn Around 180o.

Wallhu’alam Bisshowab…


Hari 'Soul' Putra    

Managing Director WealthFlow 19 Technology    
www.P3KCheckUp.com      
Founder IBC/Indonesian Business Community      
Motivator Keuangan Indonesia    
0815 1999 4916

 
#TurnAroundAtauPutarArahUangKitaBagian4 
#SpiritualFinance
#KetenanganKeuangan
#MotivasiKeuangan
#TerapiKeuangan
#TerapiCashFlow