1 Permainan yang dapat MENGUBAH Kehidupan Keuangan Anda (Bagian 1)

Oleh : Hari Soul Putra

Setiap orang tentulah pernah mengalami titik terendah dalam hidupnya.

Entah itu persoalan diri, karir, keluarga, bisnis dan lainnya, serta tentu saja persoalan KEUANGAN.

Pada periode itu, dunia terasa sempit dan gelap.

Sementara cahaya yang diharapkan di ujung lorong, terasa semakin jauh dari harapan.

Bahkan di setiap level kehidupan, hal-hal sepele pun bisa jadi sangat berat.

Contoh sederhananya, ketika kita mengikuti Ospek (Orientasi Pengenalan Kampus) atau MOS (Masa Orientasi Sekolah), beberapa orang bahkan mengalami trauma yang berkepanjangan dan ada yang mau bunuh diri, karena tidak bisa menerima kenyataan.

Tetapi jika kita tanyakan, kepada mereka yang sudah melewati masa tersebut, misal setelah 20 tahun kemudian, yang ada adalah senyum dan ketawa-ketawa saja ketika mengenangnya.

Begitulah putaran kehidupan, kadang baru kita sadari setelah melewatinya.

Alhamdulillah, saya sendiri mengalami titik terendah tersebut di tahun 2005, pada usia 27 tahun, 16 tahun yang lalu.

Untungnya saat itu, posisi saya belum menikah, sehingga setiap keputusan yang diambil tidak terlalu berpengaruh pada keluarga, seperti saat ini.

Tetapi konteks saat itu, serasa menjadi orang termiskin kedua sedunia setelah Hamdan ATT, orang termiskin sedunia pertama dalam lagunya.

Yang saya rasakan adalah  begitu susahnya buat move on secara mental dikarenakan kaget (shock menuju depresi), baru pertama kalinya saya menerima hantaman sedemikian keras.

Hingga jalan langit menuntun saya buat bangkit lewat sebuah pelatihan pada lembaga rujukan model program penanggulangan kemiskinan dan pengangguran di Indonesia, Institut Kemandirian yang visinya membentuk generasi mandiri dan berkarakter.

 

Wind in the Sahara

Sebelum saya lanjutkan, kita mundur dahulu ke tahun 1918, seperti diceritakan Ronald Victor Courtenay Bodley setelah bertemu Ted Lawrence Arabian, "Pergilah ke padang pasir dan hiduplah di tengah-tengah orang Arab" ujarnya menyarankan Mr Bodley.

Beliau sempat 7 tahun lamanya tinggal di Gurun Sahara, mengenakan busana Arab, berbicara dalam bahasa Arab, mempraktikan kepercayaan Muslim dan menjauhkan diri dari alkohol bahkan setelah tidak lagi hidup di Gurun Sahara tersebut.

Ada sebuah momen yang membuat dirinya tercerahkan ketika bersama-sama Suku Gurun tersebut, beliau mengalami dan merasakan dahsyatnya Badai Siroko, selama 3 hari 3 malam badai yang kering membawa pasir itu mendesis, mengamuk dan melanda apa saja yang ada.

60% harta benda suku gurun tersebut khususnya hewan ternak yang ada, mati dan yang sekarat mereka sembelih agar masih bisa dimakan dagingnya.

Tapi kita lihat bagaimana respon suku gurun tersebut, mereka cukup menyatakan  sembari mengangkat kedua bahunya "Mektoub!" ..... Artinya, "Sudah tertulis".  "Memang ditakdirkan begini".

Hewan ternak yang masih hidup segera di giring ke selatan untuk di beri minum.

Mereka sama sekali tidak merasa sedih atau mengeluh atau menyesali kerugian yang mereka derita.

Kepala suku gurun tersebut berkata, "Tidak begitu berat.  Kita memang kehilangan harta.  Akan tetapi, bersyukurlah pada Tuhan YME bahwa 40% hewan ternak kita masih hidup.  Dari jumlah ini kita dapat mulai beternak lagi."

Point dari cerita di atas, kalau badai kering melanda hidup Anda, padahal Anda tidak mampu mencegahnya, hendaknya Anda berani menerima hal tersebut sebagai kenyataan yang tidak mungkin dielakkan.

Sesudah itu Anda sebaiknya segera menyingsingkan lengan baju, bertindak, move on, dan membangun kembali hidup Anda.

Kita lanjut Bagian 2 ya

 


Hari 'Soul' Putra 

Managing Director WealthFlow 19 Technology 

 

#1PermainanYangDapatMengubahKehidupanKeuanganAndaBagian1 #SpiritualFinance #MotivatorKeuangan #HariSoulPutra #SuksesKeuangan #MemenangkanKrisisDenganMotivasiKeuangan #KetenanganKeuangan #MotivasiKeuangan #TerapiKeuangan #TerapiCashFlow #KuliahOnline #BelajarMasaKini #CoachingOnlineBersamaHariSoulPutra #SeminarOnline #SolusiUtangMenumpuk #ManajemenRumahTangga #JasaKonsultanKeuanganRumahTangga #FinancialMotivator #KeuanganBerbasisSpiritual #MotivatorKeuanganIndonesia