Happy Friday-Banyak orang ingin
kaya, bahkan beberapa mendapatkannya dengan cara tidak lazim, seperti berjudi
misalnya.
Alih-alih ingin kaya
raya, yang terjadi malah miskin raya.
Beberapa yang lain diiming-imingi
Investasi Bodong, karena keserakahan atau ketidaktahuan, yang terjadi malah
membuat hidupnya makin nestapa dan merana.
Investasi jika kita
lihat maknanya adalah menyisihkan sebagian uang atau harta kita untuk masa
depan dan bertumbuh.
Direct Investment in Culinary |
Kata bertumbuh inilah
yang banyak membuat orang tergoda untuk mendapatkannya.
Apalagi jika
diiming-imingi kata "Tanpa harus bekerja, duit akan datang dengan
sendirinya."
Ini yang membedakan
antara Investor dengan Spekulator.
Untuk memahami siapa
itu investor, ada baiknya kita pahami dulu tipikal
investor, yakni :
1. Investor yang sedang 'cari makan' dari investasinya
Jika kita kategori ini,
sebaiknya berhati-hati dalam berinvestasi.
Karena investasi itu,
bukan mempertaruhkan 'Uang Makan Keluarga' atau 'Uang Sekolah Anak-anak' tapi
uang 'dingin' yang memang dialokasikan untuk berinvestasi.
Ibarat orang yang lagi
bekerja, sudah 'merasa' kerja tapi tidak gajian.
Jika kita tipe ini,
sebaiknya tidak usah berinvestasi, tetapi cukup masukkan uang Anda ke dalam Deposito
saja.
Dan secara hitungan
normal, yang namanya deposito bukanlah investasi, walau kita dapat bunga tiap
bulannya.
2. Investor yang sedang memutar uang nganggurnya (idle)
Uang 'nganggur' itu
bisa berupa Dana Darurat, bisa juga tabungan investasi yang disimpan untuk
keperluan investasi dan bukan untuk keperluan lain.
Jika Dana Darurat
sebaiknya bukan buat investasi, karena dana darurat ini akan kita butuhkan jika
dalam kondisi darurat.
Misalnya biaya rumah
sakit, jalan-jalan mengantar teman yang mendadak datang, ketika lagi PHK dll.
Dan secara prinsip,
jika kita tidak mengenal dasar-dasar uang, sebaiknya tidak menggunakan 'Uang
Bank' untuk berinvestasi.
Karena investasi itu
membutuhkan uang yang cukup dan menyesuaikan dengan pilihan investasi kita.
Apalagi jika kita
kategori pemula dalam berinvestasi.
3. Investor yang memang lagi 'nganggur' saja, dan suka
melihat semangat pebisnis/usaha yang sedang bertumbuh.
Jika kita tipe investor
ini, maka sejatinya kita sudah 'selesai' dengan uang kita, lebih kepada
aktualisasi diri untuk 'membantu' orang lain.
Walau tetap, ketika
berinvestasi perhitungan rugi atau untung tetap di hitung secara cermat.
Jika kita adalah
investor tipe 2 dan 3, maka sudah seyogyanya kita berinvestasi, tidak saja di
Investasi Tidak Langsung (Portfolio
Investment), tetapi juga Investasi Langsung (Direct Investment).
Hakikat Investasi
Hakikat Investasi
adalah Bertindak (Action) ketika ada
peluang bagus.
Artinya, bertindak ini
juga bukan tiba-tiba, tetapi terukur dan berkesinambungan.
Misal, jika kita ingin
berinvestasi di bidang kuliner, kita harus mempelajari detail SOP-nya.
Minimal Formula
: Aset-Sales-Profit-Cash harus kita ketahui.
Tanpa itu, kita tidak
tahu dari mana Profit tercipta.
Untuk itu, investasi
sejatinya merupakan pola pikir dan perilaku dari seorang investor.
Investor menyertakan
modalnya dalam suatu usaha dengan konsep bagi hasil dan bagi risiko (bagi
untung dan bagi rugi).
Bagaimana mungkin kita
akan menjadi master dalam berinvestasi jika teman-teman kita bukan investor?
Maka, atmosfer dalam
berinvestasi perlu di dukung dengan ilmu (edukasi) dan jaringan (network) para investor, tempat kita
belajar dan bertindak.
Direct Investment
Investasi Langsung (Direct Investment) adalah kondisi dimana
investor dapat langsung berinvestasi dengan membeli secara langsung suatu
aktiva keuangan dari suatu perusahaan.
Investasi ini merupakan
aset-aset riil (real assets) yang
melibatkan aset berwujud, misalkan pembelian aset produktif, pendirian pabrik,
pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan, pembukaan usaha kuliner dan
lainnya.
Investasi secara
langsung selalu dikaitkan adanya keterlibatan secara langsung dari pemilik
modal dalam kegiatan pengelolaan modal.
Dalam penanaman modal
secara langsung, pihak investor langsung terlibat dalam kegiatan pengelolaan
usaha dan bertanggung jawab secara langsung apabila terjadi suatu kerugian.
Jika Direct Investment kita lakukan di bisnis
kuliner, harus dilihat apakah kita Investor an
sich atau bukan.
Jika tidak maka waktu,
tenaga, bahkan dana yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis ini boleh jadi
sama dengan bisnis yang kita bangun dari nol.
Padahal sebagai
investor, jika sistem bisnisnya sudah jalan maka kalkulasi risiko bisa kita
ukur.
Makanya dalam
berinvestasi, positioning kita juga
menentukan dengan memilih partner kerja yang kompeten di bidangnya
masing-masing.
Jika kita sudah yakin
secara keilmuwan, punya uangnya dan siap untuk berinvestasi, pertanyaannya kita
mulai dari mana?
1. Meningkatkan penghasilan
Walau sudah ada
uangnyapun, sikap dan tindakan kita adalah selalu memikirkan bagaimana caranya
meningkatkan penghasilan.
Dengan visi
meningkatkan penghasilan tersebut, cara-cara kreatif biasanya akan muncul.
Karena dasarnya, tidak
ada cara lain untuk menjadi kaya kecuali meningkatkan penghasilan secara
konsisten.
Jadi, besarnya income merupakan pintu menuju kekayaan.
Tetapi, ini belum
titik, masih koma.
Setelah itu harus
diimbangi dengan pengetahuan dan mentalitas kaya.
Misalnya, cara kita
menaikkan pendapatan dengan memacu penjualan dan mengumpulkan klien yang bagus
(good client).
Artinya, repeat order terhadap sebuah penjualan
mutlak kita lakukan secara berkesinambungan.
Ini juga cara
meningkatkan penghasilan aktif, minimal 20% tiap tahunnya.
2. Menabung untuk Investasi
Menabung adalah
perilaku wajib yang harus dimiliki oleh orang yang ingin membangun kekayaan.
Tabungan tersebut
haruslah yang kita persiapkan hanya untuk investasi.
Karena orang yang tidak
biasa menabung, tidak akan terbiasa berinvestasi.
Dalam banyak hal,
investasi membutuhkan uang yang cukup dan mengandung risiko.
Berhasil itu risiko,
gagal juga berisiko.
Pastikan hanya tabungan
investasi yang kita gunakan dalam berinvestasi.
Menabung, minimal 20%
dari pendapatan kita.
3. Berinvestasi di tempat yang kita pahami
Orang yang tidak pernah
berfikir investasi tidak akan bisa melihat peluang sebagus apapun.
Bagi yang melihat
mindset investasi akan selalu bertemu peluang yang bagus, karena mereka
'melihat' nya.
Dengan uang segar di
tangan, kita akan bisa melihat peluang investasi dengan optimis dan cermat.
Perilaku biasa
berinvestasi akan membuat orang semakin kaya yang sesungguhnya.
Penghasilan kita akan
semakin bertambah dari investasi yang kita lakukan.
Orang yang terbiasa
investasi sudah pasti terbiasa juga menabung dan menghargai uang yang
dimilikinya.
Berinvestasi minimal di
dua tempat berbeda setiap tahunnya.
4. Menjaga gaya hidup tetap sederhana
Walau kita jago berinvestasi,
jika gaya hidup boros yang kita terapkan, maka akan sia-sia juga.
Karena begitu
penghasilan kita meningkat, gaya hidup kita juga akan meningkat, bahkan dua
kali lebih cepat.
Simplicity sangat vital dalam membangun kekayaan, karena tanpa
itu pendapatan yang kita peroleh hanya cukup untuk membayar gaya hidup saja.
Kita akan terlihat
kaya, bukan kaya sebenarnya, pastinya kejatuhan hanyalah soal waktu saja.
Tanpa simplicity, kaya yang sesungguhnya
hanyalah sebuah angan-angan.
Belajarlah untuk hidup
maksimal 60% dari penghasilan aktif kita, sehingga yang lainnya bisa untuk
investasi dan sedekah.
Maka, jika kita
balikkan
1. Menjaga gaya hidup
tetap sederhana
2. Berinvestasi di
tempat yang kita pahami
3. Menabung untuk
Investasi
4. Meningkatkan
penghasilan
adalah Jalan menuju
Kekayaan Sejati yang setiap orang bisa capai dalam irama Istiqomah Syukur dan
Sabar.
Wallahu'alam
Bisshowab....
Hari 'Soul' Putra
Managing Director WealthFlow 19 Technology
www.P3KCheckUp.com
Founder IBC/Indonesian Business Community
Motivator Keuangan
Managing Director WealthFlow 19 Technology
www.P3KCheckUp.com
Founder IBC/Indonesian Business Community
Motivator Keuangan
#JalanMenujuKekayaanMelaluiDirectInvestment
#MotivatorKeuangan
#SpiritualFinance
#KetenanganKeuangan
#MotivasiKeuangan
#TerapiKeuangan
#TerapiCashFlow
#MotivatorKeuangan
#SpiritualFinance
#KetenanganKeuangan
#MotivasiKeuangan
#TerapiKeuangan
#TerapiCashFlow
#MengaturPendapatan
#HariSoulPutra
#ManajemenKeuangan