“LUCK is how you expose your self into chances” (Shakespeare)
Banyak orang yang mengatakan, UNTUNGnya Pak Hari Soul punya Buku yang diterbitkan oleh Penerbit Gramedia.
Di zamannya, agar bisa punya buku yang di terbitkan oleh Major Label adalah salah satu Achievement.
Beda dengan zaman NOW, semua orang asal bisa nulis, tinggal buat e-book, jadi langsung bisa di share maupun di cetak ala POD (Print On Demand).
Teman saya yang lain, dulu, agar bukunya bisa di terbitkan oleh Penerbit Gramedia, harus antri hingga 1 tahun, baru bisa diterbitkan.
Saya, Alhamdulillah, 2 bulan langsung sudah naik cetak.
Banyak orang yang mengatakan seseorang itu sangat BERUNTUNG hidupnya, tetapi tidak melihat bagaimana mereka berproses.
Ekpose Kesempatan dan Peluang
Shakespeare pernah berkata "Keberuntungan itu tergantung bagaimana Anda mengakspose diri Anda pada berbagai kesempatan”
Dalam bahasa kekinian, ketika kita Update status secara konsisten akhirnya terjadi trust (kepercayaan) termasuk munculnya peluang-peluang baru.
Ketika kita mengekspose siapa diri kita kepada dunia, yang sekarang lewat media social (Baca : Sosmed), sebenarnya saat itulah peluang-peluang baru berdatangan menghampiri kita.
Hanya ada yang numpang lewat, ada yang akhirnya menghasilkan, PENDAPATAN salah satunya.
Agar peluang-peluang berdatangan menghampiri kita, mari kita jawab 2 pertanyaan berikut.
Pertama, apakah kita sudah mengekpose diri kita pada kesempatan-kesempatan?
Jika kita konsisten setiap pagi sharing pengalaman dan ilmu kita, atau menulis ulang pengalaman orang lain, maka secara tidak langsung Personal Branding kita akan terbangun secara alamiah.
Minimal pengakuan tersebut, dari orang-orang terdekat kita.
Termasuk juga jika kebalikannya, sharing-sharing seputar keluh kesah, maka orang akan 'mencap' diri kita layaknya keluh kesah tersebut.
Yang kedua, apakah sudah ada kesempatan menghampiri kita?
Setiap orang akan mengalami titik jadinya, ada yang cepat, ada juga yang lama.
Tapi konsep Easy Come Easy Go, akan berlaku juga.
Yang cepat populer, akan cepat di telan zaman jika momentum sudah selesai, kecuali jika momentum itu terus di rawat dan selalu Continuous Improvement.
Kembali ke cerita awal saya di atas terkait di cetaknya buku ke-3 saya di Penerbit Gramedia, orang tidak banyak yang tahu jika buku Perdana saya di selesaikan selama 5 tahun.
Buku kedua saya diselesaikan selama 1 tahun.
Saya sudah menulis waktu kelas 3 SMP.
Buku ke-3 itu, sudah di tolak oleh beberapa Penerbit sebelum di approved oleh Penerbit Gramedia.
Artinya, ekspose kesempatan dan munculnya peluang keberuntungan, tidak serta merta jadi layaknya Sang Tukang Sulap mengeluarkan Kelinci dari dalam topinya.
Bahkan Sang Tukang Sulap itupun, harus latihan berkali-kali agar show-nya terlihat elegan waktu di panggung.
Pilihan-pilihan Keberuntungan
Ada berbagai pilihan ketika kita ingin menjadi orang yang beruntung.
Paling tidak ada dua hal yang bisa saya bagikan pada tulisan kali ini.
Yang pertama, kita buat Keberuntungan alias direncanakan (By Design), sedangkan yang kedua, karena kecelakaan (By Accident).
Mau by design maupun by accident, fokus kedua cara di atas, intinya sama-sama BERGERAK.
Ketika by design, kita secara sadar melakukan berbagai strategi agar tujuan kita tercapai.
Termasuk aktivitas harian apa saja yang perlu kita kerjakan.
Ketika by accident, kita melihat ada peluang di balik 'kecelakaan' tersebut.
Termasuk juga ketika kita kita harus jatuh dari zona nyaman kita hari ini akibat Pandemi Covid 19.
Beberapa karyawan dari sebuah perusahaan karena dirumahkan, akhirnya mengolah skill masaknya akibat lock down, jadilah pebisnis restoran tanpa restoran alias Pebisnis Makanan via Go Food atau Grab Food.
Hukum Probabilitas dalam Keberuntungan
Jika kita ingin meningkatkan peluang mendapatkan keberuntungan, maka perbanyaklah action, tindakan atau inisiatif terstruktur.
Karena kita terus mengejar berbagai peluang yang ada, maka probabilitas kita untuk mendapatkan keberuntungan akan jauh lebih tinggi dibanding yang jarang melakukan action.
Hal ini sebenarnya merupakan hukum statistika sederhana.
Rasio keberhasilan kita akan lebih tinggi jika melakukan 100 kali actions, dibanding jika kita hanya melakukan 10, 5 atau bahkan 0 action.
Inilah hukum probabilitas yang sangat dasar.
Dengan kata lain, peluang kita untuk mendapatkan keberuntungan akan lebih tinggi dengan semakin banyak action yang kita lakukan.
Yang terakhir agar keberuntungan dalam diri kita menjadi sebuah keajaiban, ikutilah orang yang sudah berjalan dan sukses di depan kita.
If you want to be Success, follow the Success person.
Inilah mentor kita yang akan menunjukkan jalan cahaya sehingga visi kita tidak hanya sekedar kata.
Jika Anda tertarik Belajar Ilmu MENARIK KEBERUNTUNGAN dan REZEKI via Workshop Online 3 Pekan via Zoom dengan Tema "Manusia BERUNTUNG 3 Dimensi" Sabtu, 26 September, 3 & 10 Oktober 2020 pukul 09.00 Wib & 12.30 untuk detail informasinya bisa buka disini.
Wallahu'alam....
Hari 'Soul' Putra
Managing Director WealthFlow 19 Technology
#HidupnyaOrangBeruntungItuByDesignDirencanakanAtaukahByAccidentKecelakaan #MotivatorKeuangan #HariSoulPutra #SuksesKeuangan #MemenangkanKrisisDenganMotivasiKeuangan #KetenanganKeuangan #MotivasiKeuangan #TerapiKeuangan #TerapiCashFlow #KuliahOnline #BelajarMasaKini #CoachingOnlineBersamaHariSoulPutra #SeminarOnline #SolusiUtangMenumpuk #ManusiaBeruntung3Dimensi #JasaKonsultanKeuanganRumahTangga #FinancialMotivator #KeuanganBerbasisSpiritual #MotivatorKeuanganIndonesia