Parabellum (peperangan) dalam Kekayaan (Chapter 1)


"Jika ingin kekayaan, bersiap-siaplah menghadapi kemiskinan" ~ Hari Soul Putra

Happy Friday-Awal Quote di atas terinspirasi dari film John Wick Chapter 3 : Parabellum, yang di ambil dari Pepatah lama di dunia kemiliteran, "Si vis pacem, para bellum“ yang bermakna, "Jika Anda mendambakan perdamaian, bersiap-siaplah menghadapi perang."

Parabellum (peperangan) dalam Kekayaan (Chapter 1)
Saya pikir, semua orang mendambakan jadi orang kaya, hidup mewah, harta berlimpah dan di puja-puja pula.

Tidak ada yang mendambakan jadi orang miskin, walaupun dari keluarga orang miskin sekalipun.

Makanya sinetron-sinetron kita hari ini menayangkan sebuah MIMPI dan nikmatnya jadi orang kaya, karena memang sejatinya, lebih banyak orang miskin dan kelas menengah ketimbang orang kaya di dunia ini.

Dan dalam hal bermimpipun, Orang Kaya jaraknya dengan mimpi lebih dekat, sementara Orang Miskin jaraknya dengan mimpi sangat jauh.

Masalah orang miskin pada umumnya terjebak di kebutuhan hidup yang selalu kurang dan biasanya, solusi utang adalah jalan keluar paling gampang.

Sementara masalah orang kelas menengah, terjebak di gaya hidup yang terus naik ketika gaji atau pendapatan juga naik.
Sehingga setiap bulan selalu impas, agar 'Kelihatan Kaya' di mata orang-orang sekitarnya.

Padahal, orang-orang disekitarnya juga belum tentu memperhatikan apa yang mereka pamerkan.

Namun anehnya, beberapa orang yang memang sudah terbukti kaya dan kaya beneran, selalu menjadikan SIMPLICITY (hidup semurah mungkin) sebagai bagian dari gaya hidupnya.


Melawan Kemiskinan

Balik lagi ke Parabellum (peperangan) dalam Kekayaan, maka saya modifikasi menjadi "Jika ingin kekayaan, bersiap-siaplah menghadapi kemiskinan" artinya :

1. Ingat Miskinmu sebelum datang Kayamu

Jika hari ini kita diberi kenikmatan oleh Allah SWT, maka syukurilah pemberian itu.

Harta yang membuat kita kaya sejatinya adalah harta titipan yang dipergunakan secukupnya buat kebutuhan kita.

Walaupun kita bisa membeli makanan terenak dan termahal sekalipun, tetap saja kita makan maksimal 3x per hari.

Artinya, jika perut sudah kenyang, sudah selesai juga kita memenuhi kebutuhan akan makan kita.

Di luar itu, berarti sudah muncul keinginan yang meninabobokkan.

Maka yang namanya harta titipan, tetap saja harus kita kembalikan kepada yang punya nantinya, yakni Sang Penguasa Alam, Allah SWT.

Jadi, jika hari ini kita masih meletakkan harta di hati, mari kita rubah dengan cukup meletakkannya di tangan.

Ingat miskin, juga memberikan kita hikmah bahwasanya kita pernah miskin, tidak punya apa-apa seperti layaknya kita dilahirkan ke dunia dalam keadaan telanjang, lalu oleh orang tua kita dipakaikan selembar kain, nantinya jika kita matipun akan kembali ke asal yakni telanjang juga, hanya dipakaikan selembar kain kafan.

Hanya Amal dalam bentuk Sedeqah jariyah, Ilmu yang bermanfaat dan Anak sholeh dan sholehah yang mendo'akan orang tuanya sajalah yang akan menemani kita selama di alam kubur.

2. Ingat Kayamu sebelum datang Miskinmu

Salah satu hal yang membuat orang lupa diri adalah ketika di beri kenikmatan.

Panca indera kita yang masih aktif seperti mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, hidung untuk membaui, lidah untuk mengecap, kulit untuk meraba dan indera-indera yang lain seperti kreativitas dan sensitifitas di luar panca indera kita, seperti indera ke enam misalnya adalah anugrah terindah dari Sang Maha Kuasa.

Banyak orang di luaran sana tidak punya 1 atau 2 dari indera-indera tersebut, maka syukurilah bahwasanya kita sudah juga di beri 'kekayaan' yang jika kita konversi dengan uang, mungkin harganya bisa lebih dari triliunan rupiah.

Maka harusnya, punya Mental Kaya sudah menjadi Karakter Diri kita sejatinya.

Beberapa rekan saya yang dahulunya miskin, ketika di beri kenikmatan kekayaan melimpah, jadi lupa diri.

Padahal jarak antara kekayaan dan kemiskinan itu, tidak lebih dari sejengkal jari tangan.

Berapa banyak orang-orang yang menerima UANG hasil undian (lottery) dalam waktu singkat uangnya langsung habis.

Kenapa?

Karena mereka tidak punya Karakter dan Mental Kaya serta tidak paham mengelola keuangannya.

Padahal dasar dari SADAR UANG adalah bisa mengelola UANG berapapun banyaknya.

Ibarat kita makan 1 Daging Gajah, jika langsung kita makan mungkin kita tidak akan sanggup, tapi jika kita makannya perlahan dan konsisten dalam hitungan hari, bulan, tahun ya tercapai juga makan 1 gajah.

Maka, jika di tanya, kenapa hari ini kita belum KAYA, maka jawabannya adalah karena kita belum SADAR KAYA.

Bersambung ke bagian ke-2


Hari 'Soul' Putra
Managing Director WealthFlow 19 Technology
www.P3KCheckUp.com
Founder IBC/Indonesian Business Community
Motivator Keuangan

 

#ParabellumPeperanganDalamKekayaanChapter1
#MotivatorKeuangan
#SpiritualFinance
#KetenanganKeuangan
#MotivasiKeuangan
#TerapiKeuangan
#TerapiCashFlow

#MengaturPendapatan
#HariSoulPutra
#ManajemenKeuangan