3 Pendapatan yang bikin kita Cetar Membahana


REPUBLIKA.CO.ID, Seorang sahabat yang saya kenal sejak masih kuliah di Yogyakarta, suatu hari bercerita. Waktu SD, ada satu mata pelajaran yang beliau tidak sukai, yakni matematika.


Matematika adalah momok bagi banyak murid di sekolah tersebut. Parahnya, waktu pelajaran matematika, beliau malah membaca majalah kesayangannya.



Alhasil, akibat perbuatan tersebut beliau diusir keluar ruangan dan dihukum oleh gurunya.


Setelah dewasa, suatu hari sahabat saya tersebut bertemu lagi dengan guru matematikanya, dan beliau minta maaf atas kelakuannya di masa lalu dan berterima kasih sudah mengenal pelajaran matematika.


Ternyata sahabat saya ini sudah menjadi sastrawan wanita dan baru menyadari pentingnya belajar angka, yakni menghitung royalti dari buku-bukunya yang laris di pasaran.


Saat ini, sahabat tersebut mulai belajar bagaimana mengelola keuangannya secara efektif dan efisien.



Sahabat, layaknya sebuah film, baru menyadari AHA-nya ketika di akhir cerita dari film tersebut. Harusnya, kita bisa menikmati prosesnya hingga film berakhir.


Banyak dari kita, baru menikmati UANG ketika di usia senja karena buta finansial. Yang lain malah waktu usia senjapun, belum juga bisa menikmati uangnya tersebut. Padahal harusnya, sudah bisa menikmati hasilnya ketika usia kita masih produktif.



Berikut adalah 3 pendidikan dasar yang sebaiknya kita punyai sejak dini agar sukses di karir dan keuangan kita, selain tentunya pendidikan agama, budi pekerti dan lainnya yakni:


1. Pendidikan skolastik

Adalah pendidikan dasar yang mengajari kita cara membaca, menulis dan berhitung (calistung) hingga mempresentasikan IDE kita.


2. Pendidikan profesi

Adalah pendidikan yang dibutuhkan untuk mengasah bakat dan minat. Serta mendapatkan uang tentunya seperti belajar menjadi profesional antara lain dokter, pengacara, tukang ledeng, sekretaris, guru, trainer, penulis dan lainnya.


3. Pendidikan keuangan

Adalah pendidikan yang mengajari kita bagaimana agar uang bekerja keras buat kita dan kita tidak diperbudak oleh uang. Karena berapa banyak dari kita hari ini yang hidupnya hanya membayar cicilan utang, seperti utang kartu kredit, misalnya.


Sehingga hidupnya seperti mengalami Kiamat Finansial ketika di datangi oleh debt collector.



Di Jabodetabek dibuka Workshop sehari tentang MomPreneur Workshop Series, Sukses mengelola Keuangan Keluarga, Info http://bit.ly/2LcOKjw



Setelah membahas tiga pendidikan dasar yang harusnya sudah dipahami sejak dini. Mari lanjutkan pokok bahasan 3 pendapatan yang bikin kita cetar membahana.


Agar tidak diperbudak oleh uang, maka ada tiga pendapatan (income) yang wajib dimiliki. Yakni:


1. Pendapatan aktif (active income)
Pendapatan yang diperoleh dengan melakukan kerja atau usaha secara langsung. Bedanya pengangguran dan orang-orang yang bekerja adalah pengangguran punya waktu, tapi tidak punya uang, sementara orang yang bekerja, punya uang tapi relatif tidak punya waktu.

Seorang karyawan mendapatkan gaji, bonus, THR dan lembur, sementara pekerja mandiri mendapatkan fee, honor, komisi dari aktivitasnya menukarkan waktunya dengan uang.

Dan kabar baiknya hari ini, kita bisa melipatgandakan pendapatan lewat keajaiban internet. Manusia 4 kuadran bukan sebuah hal yang aneh lagi di era milenial hari ini.

2. Pendapatan produktif (productive income)
Pendapatan yang bisa diperoleh dengan atau tanpa harus melakukan kerja atau usaha secara langsung. Kepemilikan atas sebuah usaha tersistem dan Anda mencintai usaha tersebut adalah kuncinya.

Tanpa ada rasa cinta di dalamnya, Anda akan terjebak pada pola pikir passive income (pendapatan pasif). Pola pikirnya hanya duduk manis lalu uang datang menghampiri Anda, layaknya Anda menabung dengan pola deposito.

Orang-orang dengan pola pikir seperti ini, cenderung tidak peduli asal usul uang 'riba'-nya, padahal setiap uang yang kita dapatkan akan dimintai pertanggungjawabannya. Alangkah baiknya dengan pemahaman pendapatan produktif kita memiliki tim yang solid, apakah dengan pola syirkah ataukah berbasis gaji/komisi.

Jadi tetap kontrol di tangan Anda, tidak seperti teman saya. Karena sudah merasa 'financial freedom', akhirnya dikibuli karyawannya sendiri. Untungnya beliau cepat sadar dan akhirnya kembali ke posisi semula dengan bisnis yang tetap beliau kontrol.

Sebagai ilustrasi, ketika Anda punya kontrakan atau apartemen, tanpa adanya kontrol di tangan maka bisa jadi aset Anda tersebut jadi liabilitas yang menggerogoti pendapatan Anda.

Contoh lain pendapatan produktif adalah penghasilan dari royalti, yang dapat berupa  penghasilan dari lagu atau buku yang telah Anda tulis serta branding (merek dagang) dan penemuan (baik yang dipatenkan maupun tidak) yang telah Anda ciptakan.

Walau Anda punya tim yang solid sekalipun, jika tim Anda tidak mendo'akan usaha Anda, jangan berharap usaha Anda akan berkelanjutan.

3. Pendapatan akumulatif (accumulative income)
Pendapatan yang terakumulasi/terkumpul secara periodik. Dasarnya adalah setiap instrumen keuangan yang Anda jalankan, memahami cara kerja dan ilmunya adalah mutlak. Tanpa hal itu niscaya Anda akan termakan rayuan maut 'investasi bodong'.

Investasinya bisa riil, bisa di pasar modal dan di awasi oleh OJK sekalipun. Tetapi jika Anda tidak ada ilmunya, maka risiko bangkrut akan Anda alami, karena 'kebodohan' finansial Anda. Maka, update terhadap informasi yang terjadi dengan instrumen keuangan Anda wajib dilakukan.


Contoh lain pendapatan akumulatif ini adalah penghasilan residu, yaitu penghasilan dari bisnis. Seperti pemasaran jaringan, financial technology atau bisnis waralaba yang Anda miliki tetapi dijalankan oleh orang lain, termasuk juga koperasi yang Anda aktif di dalamnya. Juga penghasilan dividen, yang berupa penghasilan dari saham atau penghasilan bunga, yaitu penghasilan dari tabungan atau obligasi.

Orang-orang kaya seperti Bill Gates, Warren Buffet, Mark Zukerberg dan lainnya mereka tidak berhenti bekerja, walau mereka sudah 'financial freedom'. Tetapi mereka bekerja karena kecintaannya pada usaha dan minatnya.

Bagaimana dengan pendapatan kita hari ini?

Wallahu'alam


Hari 'Soul' Putra
Managing Director WealthFlow 19 Technology
www.P3KCheckUp.com
Founder IBC/Indonesian Business Community
Motivator Keuangan Indonesia
0815 1999 4916


#TigaPendapatanYangBikinKitaCetarMembahana
#KeuanganKeluarga
#KelolaKeuanganKeluargaWorkshop
#WorkshopKelolaKeuanganKeluarga
#PelatihanKelolaKeuanganKeluarga
#MotivatorKeuangan
#PraktisiKeuangan
#MotivasiKeuangan
#TerapiKeuangan
#TerapiCashFlow