PSBB Keuangan (Passion, Skill, Bridging & Building) ala Hari Soul Putra (Tahap 1)

Ketika mendengar istilah PSBB, maka yang terbayang adalah lock down.

Hari-hari 'mencekam' agar tidak terkena wabah Covid 19.

Teman saya yang sehari-harinya di jalan, dari sejak PSBB perdana, tetap menjalankan aktivitas jalanannya, antar barang via motor.

Alhamdulillah, hingga hari ini sehat-sehat saja dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan tentunya.

Apa yang membuat beliau tetap 'aman' di tengah Pandemi Covid 19, Masker dan New Normal?

Satu Jawabannya, passion.

Passion atau keinginan yang besar adalah melakukan apa yang Anda sukai.

Ini merupakan salah satu jawaban kenapa banyak orang memiliki alasan untuk mau bangun lebih pagi dan tetap semangat melakoni pekerjaan dan berbagai rutinitasnya.

Kelihatannya melelahkan, tapi mereka bahagia.

Apakah cukup passion?

Tentu tidak.

Ada lagi faktor lainnya.

 

Antara Passion dan Talent

Jika passion adalah hasil dari latihan berulang, maka talent adalah bakat bawaan.

Saya sering mengibaratkan passion seperti jari-jari tangan kita, yang ringkih mudah sekali patah, ketika di tekuk.

Sementara talent adalah siku kita, otot siku tangan yang digerakkan sehingga timbul ledakan kekuatan.

Idealnya, talent yang kita asah, sehingga memunculkan daya ledak kekuatan pukulan siku 1000 kali dari biasanya.

Tapi jika kita tidak tahu talent kita, dan tidak pernah di asah, maka talent akan bisa hancur oleh passion jari-jari tangan ringkih yang kita asah terus menerus.

Coba sahabat bayangkan, jari-jari ringkih tadi kita kepalkan menjadi sebuah tinju, dimana tinju ini kita latih hingga mengeras layaknya baja, maka sekuat apapun orang yang punya talent (Baca : Siku lengan), talent-nya akan hancur seketika.

Apalagi talent tersebut tidak pernah di asah.

Idealnya passion dan talent seiring sejalan.

 

Passion Mendengar Radio Luar Negeri Siaran Indonesia

Jika saya flash back ketika masih SMP kelas 3, ada 1 atau 2 passion yang terdengar remeh, tapi membuat hidup saya berubah.

Apa itu?

Mendengar siaran radio gelombang pendek (SW/Short Wave) dari radio luar negeri seperti RASI (Radio Australia Siaran Indonesia), Ranesi (Radio Nedherland Siaran Indonesia), BBC London, VOA dll.

Dari mendengar radio tersebut, theater of mind saya jadi terasah.

Saya membayangkan bisa jalan-jalan keliling dunia, layaknya Pengembara seperti Ibnu Batutah, Marcopolo dll.

Dari SMP melanjutkan ke jenjang SMA, saya passion juga untuk menuliskan pengalaman atau aktivitas sehari-hari lewat Mading (Majalah Dinding).

Passion dasar inilah yang akhirnya di tahun 2010, menghantarkan saya punya buku perdana setebal 500 halaman yang dikerjakan selama 5 tahun, yakni Buku : 21 Langkah menuju SOUL Entrepreneur Sejati (Jalan menuju Sejahtera 3 Dimensi) yang diterbitkan secara POD (Print On Demand) oleh  P3KCheckUp Publishing.

Jadi jika di rata-rata 100 halaman per tahun.

Itupun bisa terjadi dikarenakan ketidaktekunan saya, perlu waktu 17 tahun menghasilkan sebuah buku, awalnya dari sebuah passion.

Apalagi jika rajin dan tekun, tidak harus menunggu 17 tahun lamanya baru punya legacy.

 

Skill Motivasi Keuangan

Jika passion saya adalah mendengarkan siaran radio luar negeri, menulis di mading yang mimpinya bisa jalan-jalan ke luar negeri, alhamdulillah semuanya sudah terlaksana dan terlewati saat ini.

Paling tidak benua Afrika, Pintu masuk nya benua Eropa, China, Asia tenggara dan Timur tengah sudah saya jelajahi.

Dari sebuah passion, akhirnya harus punya skill (keterampilan) agar tetap eksis dan menghasilkan.

Tidak hanya kepuasaan diri, tetapi juga menghadirkan income (pendapatan) layaknya penulis profesional.

Maka skill saya hari ini adalah Author.

Dari author, lalu menjadi trainer dan coach yang akhirnya menjadi pembicara publik.

Ketika saya memotivasi orang, sebenarnya saya lagi menjalankan passion saya.

Passion dari menulis yang 'wajib' bisa mempresentasikan ide-ide yang dituliskan.

Jadi bukan sekedar teori an sich, tapi dari pengalaman hidup atau pengalaman orang lain yang di buat secara sistematis dan sederhana serta berlandaskan referensi ilmu pengetahuan (science).

Kalaupun akhirnya mendapatkan uang, itu sebuah konsekuensi logis dari sebuah profesi yang ditekuni dan dijalankan.

Mentor bisnis saya yang lain, tidak menjadikan aktivitas bicara sebagai sebuah mata pencaharian, tapi sebagai jalan dakwah buat manusia.

Dan sayapun menghargai pandangan beliau.

Tidak ada yang salah dan benar, semua punya pandangan hidup masing-masing.

Makanya saya membagi keahlian berbicara di depan umum, dalam 3 bentuk : Komersial, Sosial dan Dakwah.

Ketika bicara dakwah, maka tidak ada hitung-hitungan fulus (uang), selagi tidak berbenturan dengan aktivitas lain yang sudah terjadwal lebih dulu.

Akhirnya profesi : Penulis, Pelatih dan Pembicara mengerucut pada aktivitas Motivasi Keuangan yang orang lain mengenal saya sebagai Motivator Keuangan.

Kita lanjut di bagian 2 ya

Wallahu'alam...

 

Hari 'Soul' Putra

Managing Director WealthFlow 19 Technology

 

#PSBBKeuanganPassionSkillBridgingBuildingAlaHariSoulPutraTahap1 #SpiritualFinance #MotivatorKeuangan #HariSoulPutra #SuksesKeuangan #MemenangkanKrisisDenganMotivasiKeuangan #KetenanganKeuangan #MotivasiKeuangan #TerapiKeuangan #TerapiCashFlow #KuliahOnline #BelajarMasaKini #CoachingOnlineBersamaHariSoulPutra #SeminarOnline #SolusiUtangMenumpuk #ManajemenRumahTangga #JasaKonsultanKeuanganRumahTangga #FinancialMotivator #KeuanganBerbasisSpiritual #MotivatorKeuanganIndonesia