SWAT, Balita Imut yang Siap Melenting Tinggi

Oleh : Agoeng Wid (Founder Dapur Tulis dan Penulis 50+ Brand)

Masa keemasan anak adalah usia lima tahun pertamanya. Maka, di masa inilah semua terbentuk sebagai landasan kehidupan berikutnya. Dan, inilah yang terasa lima tahun belakangan. Dari segi angka, sepertinya cukup lama. Tapi tak terasa, sepertinya baru kemarin saja.

 


Inilah kisah satu grup yang saya ikuti di WhatsApp. Lima tahun sudah. Namanya—yang sampai sekarang tak lagi ganti—adalah SWAT. Kepanjangan Speaker, Writer, Announcer, Trainer. Saya masuk kelompok yang writer. Namun kadang juga jadi trainer. Sesekali juga speaker. Begitu juga kadang jadi announcer. Lah… kok jadi dobel-dobel… hahaha. Memang, grup ini sangat lintas-profesi. Ada yang ustadz, pemilik sekolah, perencana keuangan, psikolog, pelawak, motivator, provokator, dan entah profesi apa lagi.

 

5 Tahun Usia Group

Lima tahun usia grup ini pada 14 September 2020 nanti. Dan memang, dalam masa keemasan itu dinamika banyak terjadi. Mulai dari obrolan politik, soal agama, hingga peran orangtua. Kalau dianalogikan, lima tahun masa golden age grup ini dijejali dengan aneka rupa. Dan saya, ibarat anak kecil, tinggal menganga, mencoba menadah apa yang dibagikan di lima tahun pertama.

 

Kadang, terasa terpental-pental. Tak jarang, kaget dengan dinamika yang terjadi. Sering juga, seperti terayun entah ke mana. Lalu tiba-tiba sudah berganti topik lagi. Kadang, hanya sekadar haha hihi. Kadang, buat satu rencana, lalu berubah lagi, dan berubah lagi. Sebuah dinamika yang bisa jadi belum pernah saya dapatkan di grup lain. Tapi menariknya, meski sangat dinamis, grup ini sangat solid. Minimal, saat kumpul di rumah salah satu teman. Minimal, saat makan-makan. Minimal, saat sedang menentukan langkah ke depan. Ada banyak catatan “minimal” lain, yang ternyata saat dilihat lagi, ternyata meninggalkan jejak penuh makna.

 

Ya, di grup inilah, saya menemukan arti persaudaraan lintas batas. Bukan disatukan dengan darah. Tapi, disatukan dengan ragam minat. Bisa juga, ragam bakat. Atau, ragam tekad. Satu sama lain bisa mengisi lainnya. Meski kadang tidak klop. Meski kadang juga harus dipaksa. Tapi, di sinilah uniknya. Masing-masing mampu menemukan ritmenya sendiri. Meski harus diakui pula, ada yang akhirnya terpental (atau memilih mementalkan diri) dan akhirnya, grup ini pun mengkristal dengan sendiri.

 

Bagi saya, dengan dinamika ini, SWAT yang mulai segera meninggalkan masa balita, akan jadi grup yang selalu saya ingat. Di sinilah saya berdiskusi tanpa merasa malu dengan keterbatasan pengetahuan saya. Di sinilah saya bisa “sok tahu” tanpa merasa malu di-bully di kemudian hari. Karena di grup inilah, satu sama lain sadar, kita hanya manusia biasa. Bisa jadi luar biasa hanya kehendak Allah semata. Yang, kadang direnggut dengan mudahnya. Dibolak balik dengan dahsyatnya.

 

Seperti saat pandemi tempo hari. Sengaja saya sebut “tempo hari” karena saya ingin itu segera jadi masa lalu. Beberapa mengalami gegar gerak. Bingung. Proyek acara banyak batal. Pekerjaan banyak yang di-cancel klien. Yang biasa “berkeliaran” atau “ngamen” tiba-tiba harus hidupkan panggung beberapa inci saja. Alias, harus menatap layar komputer atau ponsel saja.

 

Tapi, di sinilah kekuatan silaturrahim grup ini. Meski masih grasak grusuk, raba sana sini, ada saja yang dikerjakan bersama. Jadilah banyak zoom meeting sampai zoom mastering. Jadilah banyak obrolan solusi sampai bagaimana berkreasi. Intinya, meski masih gagap, minimal merangkak sudah dilakukan. Menghadapi pandemi jadi sesuatu yang tak lagi bikin ngeri. Malah ketawa ketiwi. Meski kadang itu bukan selalu berarti sudah ada solusi. Tapi minimal, semangat kembali bangkit itu muncul dalam diri. Dan, itulah yang saya dapat dari si “balita” SWAT ini.

 

Tanpa mengesampingkan semua anggota grup lainnya, saya berikan apresiasi khusus pada Dang Hari ‘Soul’ Putra yang sudah menginisiasi grup ini. Entah sampai kapan. Yang jelas, jejak itu akan selalu ada. Jejak yang sudah menghampar dari daratan Arab hingga Eropa. Jejak dari dari satu karya ke karya lainnya. Jejak tertulis di blog atau buku di mana saja.

 

Semoga Allah menjadikan langkah dan rencana kita semua selalu sejalan dengan perintah-Nya.

 

#SWATBalitaImutYangSiapMelentingTinggi #MotivatorKeuangan #HariSoulPutra #SuksesKeuangan #MemenangkanKrisisDenganMotivasiKeuangan #KetenanganKeuangan #MotivasiKeuangan #TerapiKeuangan #TerapiCashFlow #KuliahOnline #BelajarMasaKini #CoachingOnlineBersamaHariSoulPutra #SeminarOnline #SolusiUtangMenumpuk #ManusiaBeruntung3Dimensi #JasaKonsultanKeuanganRumahTangga #FinancialMotivator #KeuanganBerbasisSpiritual #MotivatorKeuanganIndonesia