Nyala-Kaya-Gaya



“Hidup itu menyala, maka menyalahlah untuk membuat perbedaan”- Cipto Utomo

Salah satu yang membuat perbedaan dalan kehidupan kita adalah cara kita merespon sesuatu.

Ada orang yang termotivasi karena ikut-ikutan, takut, bangga dan cinta.

Jika cinta yang menjadi nafas kita, maka segala sesuatu Insya Allah menjadi indah.

Dalam Manajemen Keuangan, kebutuhan dasar manusia adalah untuk bertahan hidup.

Agar bisa hidup, maka NYALAkanlah jiwa kita, baru jasad kita.

Maka beri makanan rohani terlebih dahulu, baru jasmani.

Ketika bab rohani sudah selesai, barulah kita membaginya buat jasmani.

Rohani ini bisa berarti membayar kewajiban seperti Zakat, Infaq, Sedeqah, Perpuluhan, Persembahan, Derma dan lainnya.

Bisa berarti menunaikan kewajiban dalam agama kita masing-masing.

Berikut 4 Tips agar bisa Nyala-Kaya-Gaya, yakni :

1.  Alokasikan Pendapatan dengan Metode NKG (Nyala-Kaya-Gaya)

Jika kita bagi dalam bentuk persentase, maka NYALA (kebutuhan hidup seperti Makan, Transportasi, Pribadi dan lainnya bisa kita alokasikan 40-50%), lalu KAYA (Dana darurat, Proteksi, Menabung, Investasi bisa kita alokasikan 20-30%), dan GAYA (Gaya hidup, Hiburan, Kesenangan kita alokasikan 10-20%).

2.  Sesuaikan standar hidup dan anggaran

Salah satu cara untuk menyadari berapa sebenarnya standar biaya hidup kita adalah melihat rata-rata 1 tahun ke belakang.

Jika kita tidak punya datanya, bisa melihat rata-rata pengeluaran kita 3 bulan ke belakang.

Jika tidak punya juga, ya buatlah mulai dari sekarang.

Catat setiap hari berapa pengeluaruan riil kita, termasuk yang kecil-kecil seperti parkir motor yang hanya Rp 2 ribu sekalipun.

Dari sana akan ketahuan, berapa sebenarnya standar biaya hidup kita sebenarnya dari rata-rata setelah 3 bulan.

Jika sudah tahu, barulah membandingkannya dengan anggaran (budgeting), misal pendapatan Rp 10 juta, maka total standar biaya hidup, tidak boleh lebih dari Rp 10 juta.

3.  Bandingkan pengeluaran aktual dengan rencana anggaran

Ini lebih kepada behavioral finance atau perilaku keuangan kita, untuk memahami detail, buat 3 lajur, yakni yang pertama Lajur Rencana Anggaran, misal beli baju Rp 300 ribu, yang kedua Lajur Aktual Anggaran, misal jadi beli bajunya Rp 400 ribu, berarti ada selisih minus Rp 100 ribu dari rencana, maka beri catatan, mengapa bisa terjadi dan cari tahu apa penyebabnya, berarti kita buat yang ketiga, yakni Lajur Catatan.

Inti dari membandingkan adalah agar kita bisa DISIPLIN dengan uang kita sendiri, karena jika bukan kita yang mendisiplinkannya, siapa lagi!

4.  Selalu evaluasi dalam mencapai mimpi keuangan

Agar rencana dan mimpi keuangan Nyala-Kaya-Gaya bisa terlaksana, selalu lakukan Financial Check Up minimal 3 bulan sekali agar ada data yang bisa kita baca dan kita realisasikan.

Siap menjalankannya!

Ilustrasi Modifikasi : Kemanakah lilin yang terbakar pergi?


Disclaimer : “PhotoStory adalah Opini saya terhadap Foto/Gambar/Info Grafis dari sebuah Fenomena, yang saya tulis dengan Objektivitas yang bisa dipertanggungjawabkan.”

#NyalaKayaGaya
#PhotoStory
#MotivatorKeuangan
#SpiritualFinance
#KetenanganKeuangan
#MotivasiKeuangan
#TerapiKeuangan
#TerapiCashFlow