Matematika Sederhana Orang Gajian dalam Irama UANG BERKAH oleh Hari Soul Putra

Salah satu masalah orang gajian adalah selalu kurang ketika akhir bulan dari tanggal gajian alias tanggal tua. 

Rekening yang mereka pegang ibarat rekening voucher isi ulang smartphone

Misal mengisi pulsa Rp 100rb, pasti akhir bulan selalu habis alias kembali ke NOL.

 


 

Apakah habisnya karena pemakaian berlebihan atau periodenya sudah berakhir. 

Padahal matematika sederhana orang gajian yakni : 

1. Uang masuk harus lebih banyak dari uang keluar 

2. Uang masuk harus lebih cepat dari uang keluar 

3. Uang boleh masuk dan keluar, tapi 'tangki keuangan' tidak boleh kosong. 

Sesederhana itu lah cara pengelolaan uang orang gajian. 

Tapi yang terjadi malah sebaliknya, Uang masuk lebih sedikit dari uang keluar & Uang masuk lebih lambat dari uang keluar. 

 

Belajar dari Pengalaman Sahabat Salman AlFarisi RA mengelola uang. 

Bentuk sederhana dari Makna UANG BERKAH atau BAROKAH adalah : 

1. Bertambah 

2. Menetap 

3. Terus menerus. 

Jadi, jika hari ini Anda memiliki gaji maka gaji Anda tersebut tiap tahunnya bertambah, bukan bertambah karena inflasi, sehingga secara nilainya sama dengan tahun kemaren, tetapi bertambah karena secara nilai memang naik. 

Fase ini sering kita sebut sebagai fase survive, entah bertambahnya menggunakan deret hitung atau deret ukur (eksponensial). 

Setelah bertambah, uang tersebut tetap di tempatnya, bukan hilang dari hari ke hari. 

Karena kebanyakan orang gajian, uangnya hilang dalam hitungan hari sejak tanggal gajian. 

Sehingga fenomena penghasilan 13, (Baca : Tiga Belas Koma), begitu tanggal 13 langsung koma karena sudah tidak ada yang tersisa, tidak berlaku ketika uangnya menjadi berkah. 

Menetap disini berarti disimpan (saving) dan diinvestasikan (investing) sehingga uang tersebut berputar sesuai fitrahnya, tidak menjadi uang mati. 

Fase ini sering kita sebut sebagai fase stable, jika kita menyimpannya maka benar-benar tersimpan hingga keluar buat kita investasikan. 

Berlanjut ke poin ketiga yakni terus menerus mendapatkannya, apakah dari gaji dan bonus, juga hasil dari investasi yang berkembang. 

Jika nanti saatnya harus pensiun, uang tersebut masih bisa menghidupi orang gajian tersebut. 

Fase ini sering kita sebut sebagai fase sustainable, dimana ibaratnya bebek bertelur emas, telornya berkembang biak menjadi bebek-bebek baru. 

Pertanyaannya, kapan uang tersebut harus kita belanjakan? 

Sahabat Salman AlFarisi RA ketika menjadi Gubernur di Madinah (orang gajian), pada era Kekhalifahan Umar Ibn Khattab RA, mindsetnya tetap menjadi Manusia Merdeka

Beliau membagi incomenya menjadi 1/3 sesuai Konsep Hadits Nabi SAW : 

1. 1/3 Sedeqah 

2. 1/3 Keluarga 

3. 1/3 Modal Kerja. 

Secara Mindset, jika harta kita 1/3 nya buat kemaslahatan ummat, maka kita kategorinya mindset orang kaya

Orang kaya adalah orang yang tidak takut miskin, karena selalu bersandar pada Sang Maha Kaya, Allah SWT. 

Kenapa kita takut miskin, sementara kita adalah hamba dari Sang Maha Kaya, Allah SWT?! 

1/3 buat keluarga dan diri kita sendiri sebagai pencari nafkah, artinya rasa aman dari kekhawatiran itu bisa diantisipasi dengan memberikan 'rasa aman' ketika kita bekerja dan berusaha. 

Karena, ketika masih ada beban ketika kita meninggalkan keluarga kita buat bekerja dan berusaha, akan mempengaruhi performance kerja kita di perusahaan/institusi tempat kita mengabdi. 

Untuk itu, perlu keridhoan keluarga ketika kita bekerja dan berusaha. 

Terakhir ini yang paling urgent buat di tumbuhkan di kalangan para bangsawan (Bangsa Karyawan) adalah memutar 1/3 buat modal kerja. 

Dengan kemajuan teknologi hari ini, keluarga kita tidak harus keluar rumah. 

Cukup berbekal smartphone, sudah bisa menghasilkan uang via internet

Misalkan jual beli barang dengan sistem keagenan (dropship, re-seller dll) atau memutar bisnis berbasis intelektual seperti menulis, me-review produk dll. 

Lantas dimana CARA MUDAHNYA, Matematika Sederhana Orang Gajian dalam Irama UANG BERKAH? 

 

Formula Orang Gajian = : + x - 

: (Baca : dibagi) bermakna uang yang kita dapatkan, dibagi dengan konsep 1/3 di atas terlebih dahulu setelah dipotong pajak tentunya. 

Jika belum bisa 1/3 (33%) dari pendapatan, maka Bab Sedeqah bisa minimal 10% dari penghasilan. 

Jika belum bisa, maka gunakan 2,5% yang menjadi acuan kita dalam berzakat. 

Karena buat zakat, tentu ada ketentuannya sendiri ketika kita wajib zakat. 

+ (Baca : ditambah) bermakna pendapatan kita harus bertambah dari hari ke hari. 

Konsep Uang masuk harus lebih banyak dari uang keluar & Uang masuk harus lebih cepat dari uang keluar perlu kita gunakan secara ketat agar income kita bisa terukur dan terus bertambah. 

Caranya income di naikkan adalah dengan meningkatkan keterampilan kita dengan pendidikan (S1, S2, S3), pelatihan (soft dan hard skill) dan pendapatan (menabung) adalah salah satu cara paling gampang. 

Menabung minimal 10% dari penghasilan. 

Tiap bulan kita harus menyisihkan (di awal), bukan menyisakan (di akhir) dari income kita. 

Akumulasi dari 10% inilah yang bisa berlanjut ke tahap ketiga. 

x (Baca : dikali) bermakna uang kita harus menggunakan faktor kali dalam bertumbuh. 

Jika semua manusia memiliki waktu 24 jam dalam 1 hari, maka cara kita mendapatkan waktu tambahan adalah 'membeli' waktu orang lain. 

Sehingga waktu kita tidak hanya bertambah jadi 48 jam, bisa jadi 72 jam dst tergantung berapa banyak kita menggunakan leverage (daya ungkit/dongkrak). 

Selain itu adalah mindset yang salah yang terus hidup dalam alam bawah sadar kita yakni : 

1. Hemat pangkal kaya 

2. Menabung pangkal kaya 

Tidak salah dengan kalimatnya, tetapi kapan digunakannya itu yang menjadi masalahnya. 

Jika kita hemat di awal, kita tidak akan kemana-mana. 

Seperti kehidupan penjual gorengan di kantin sekolah, dari kita awal sekolah hingga saat ini kehidupannya tidak berubah. 

Hemat pangkal kaya di gunakan saat formula - (Baca : dikurangi) dan menabung pangkal kaya digunakan saat formula + (Baca : ditambah). 

Buat x (Baca : dikali) kapan saat digunakan? 

Ketika kita investing, memikirkan investasi mininal 10 jam dalam sebulan. 

Jadi mari kita buka mata kita lebar-lebar, buka telinga kita lebar-lebar terkait PELUANG

Fokuslah informasi terkait investasi dalam kehidupan kita sehari-hari. 

Bertemanlah dengan sesama investor, yang perilaku dan berkarakter kaya. 

- (Baca : dikurangi) bermakna pendapatan kita harus kita kurangi dalam bentuk pengeluaran. 

Lakukan simplicity, hidup semurah mungkin sesuai kebutuhan, bukan keinginan. 

Kapan keinginan kita, kita bisa penuhi? 

Saat kita punya free cash flow

Jika belum maka setiap pengeluaran harus menjadi : 

1. Pengeluaran Kompetitif 

Pengeluaran yang meningkatkan kompetensi 

2. Pengeluaran Investatif 

Pengeluaran yang memiliki bisnis tipe investasi & Pengeluaran di produk-produk investasi, baik pasar riil, pasar modal dan digital. 

3. Pengeluaran Distributif 

Pengeluaran yang memberikan makna baru pada kita, baik di dunia maupun di akhirat. 

Sama-sama mengeluarkan uang, pengeluaran distributif mengajak orang makan sembari mendapatkan ilmu baru. 

Silaturrahim yang membawa banyak rezeki baru, sehingga selain di catat sebagai amal, juga memperkuat jaringan kerja dan ibadah kita. 

So, siap praktek Matematika Sederhana Orang Gajian dalam Irama UANG BERKAH? 

 

Hari Soul Putra 

Motivator Keuangan, Managing Director WealthFlow 19 Technology www.P3KCheckUp.com Founder StartUp TraveLearn.co.id & Aktivis Gaya Hidup Sehat Keuangan 

#MatematikaSederhanaOrangGajianDalamIramaUangBerskah #KemilaulTHRDiAkhirPandemiDanInvestasi #BijakDalamPengelolaanKeuanganPribadiDanKeluarga #MotivatorKeuangan #SpiritualFinance #KetenanganKeuangan #MotivasiKeuangan #TerapiKeuangan #TerapiCashFlow #MatematikaSederhanaOrangGajianDalamIramaUangBerskahOlehHariSoulPutra #SpiritualFinance #MotivatorKeuangan #HariSoulPutra #SuksesKeuangan #MemenangkanKrisisDenganMotivasiKeuangan #KetenanganKeuangan #MotivasiKeuangan #TerapiKeuangan #TerapiCashFlow #KuliahOnline #BelajarMasaKini #CoachingOnlineBersamaHariSoulPutra #SeminarOnline #SolusiUtangMenumpuk #ManajemenRumahTangga #JasaKonsultanKeuanganRumahTangga #FinancialMotivator #KeuanganBerbasisSpiritual #MotivatorKeuanganIndonesia