Rekening Pengusaha Vs Rekening Karyawan

Sebagai karyawan biasanya karakter rekening kita mirip seperti voucher isi ulang handphone.

Pada akhir bulan/awal bulan (sesuai tanggal penerimaan gaji) terisi penuh akibat masuknya gaji, kemudian secara sedikit demi sedikit akan keluar karena digunakan untuk biaya hidup sampai ke tanggal gajian bulan berikutnya.

Begitu terus dari waktu ke waktu, sehingga pola ini sudah menjadi sebuah karakter pola pengaturan keuangan dan akan sampai puncaknya ketika Anda pensiun atau tidak ada lagi uang yang masuk berupa gaji bulanan.

Di saat itulah Anda baru sadar, jika pola seperti ini tidak baik, karena hanya mengandalkan 1 income, padahal ada banyak cara agar kita tetap bisa memiliki karakter layaknya seorang pengusaha.

Seperti apa karakter rekening pengusaha?

Rekening aktif dan produktif, setiap hari ada uang keluar dan masuk dari dan ke rekening Anda.

Semakin besar perputaran dana di rekening Anda, semakin kredibel keuangan Anda.
Apalagi jika rekening Anda tidak terganggu likuiditas alias memiliki minimal saldo tertentu.
Bisa berupa dana darurat pribadi/keluarga atau dana darurat usaha Anda, atau gabungan keduanya.

Hal inilah yang harus menjadi konsentrasi kita, agar uang kita terus bertumbuh dan terdistribusi dengan baik, pada yang berhak dan membutuhkan.

Seorang karyawan dengan pola pengaturan keuangan ala rekening voucher isi ulang, sebaiknya mendata kembali apa saja kebutuhan-kebutuhannya.

Lalu mulai mencari Bisnis apa yang ketika Anda belanja kebutuhan hidup sehari-hari Anda akan mendapatkan :
1. Cash back dalam bentuk potongan diskon
2. Cash back dalam bentuk bagi hasil usaha pembelanjaan
3. Cash back dalam bentuk bonus tahunan atau bulanan.

Sehingga setiap bulan selain ada pemasukan dari gaji bulanan Anda, Anda juga bisa menabung dan berinvestasi dan tentunya rekening Anda akan bertambah terus.

Apakah ini utopia?

Tidak, ini riil dan sudah banyak komunitas-komunitas pengusaha yang menjalankannya.
Entah dalam bentuk Koperasi atau Badan usaha lain, baik formal seperti perusahaan atau informal seperti arisan atas dasar kepercayaan (trust).

Mereka saling membantu, sebagai pembelaan atas nasib saudara seimannya.
Misalkan, ada sebuah rumah makan yang akan memberikan potongan harga (diskon) ketika Anda makan di sana.
 
Lalu, karena Anda sudah menjadi member di salah satu anak perusahaanya, maka Anda berhak mendapatkan bagi hasil secara langsung dari aktivitas jual beli di atas.
 
Ketika Anda juga merekomendasikan rumah makan tersebut kepada teman Anda, Anda juga akan dapat bonus atas fee marketing karena sudah 'menjual' produk rumah makan tersebut.
Di akhir tahun, atas dasar loyalitas Anda sebagai pelanggan, dan memang ada pos berbagi buat para pelanggan yang loyal dari rumah makan tersebut, Anda mendapatkan bonus atau hadiah yang sifatnya tidak mengikat.

Jadilah saling menguntungkan antara Anda dan rumah makan tersebut.

Apakah ini nyata?

Saya jawab IYA, jika Anda tertarik dengan konsep di atas dan ingin memiliki karakter rekening seorang pengusaha, bukan sekedar karyawan biasa-biasa saja, silahkan WA 0853 1299 9604 untuk detailnya.


Hari 'Soul' Putra
Managing Director WealthFlow 19 Technology www.P3KCheckUp.com
Founder SWAT ACTION
Motivator Keuangan Indonesia
0815 1999 4916


#RekeningPengusaha
#RekeningKaryawan
#ViralMarketing
#KetenanganKeuangan
#ActiveIncome
#ProductiveIncome
#DistributiveIncome
#KeberkahanFinansial
#MotivasiKeuangan
#HariSoulPutra