Social Enterprise ala Al Hikam Mart


Selesai makan siang, saya mampir ke Al Hikam Mart Depok, milik Ponpes Al Hikam dengan Pengasuh KH Hasyim Muzadi (Alm).
 
Beberapa waktu yang lalu, saya sempat belanja kebutuhan harian yang jika saya taksir sekitar Rp 30rb-an.
Begitu mau membayar, Mbak Cantik yang ada di kasir bilang total belanjaan saya hanya Rp 21rb.
 
Sampai 2x saya menanyakan, tolong di cek ulang lagi, takut Mbak-nya salah hitung.
 
"Benar kok Pak, belanjaan bapak Rp 21rb"
 
Karena ada agenda lain, saya langsung membayar dan mengucapkan terima kasih kepada kasir tersebut.

Siang tadi, pas mau masuk ke Al Hikam Mart, ketemu lagi sama Mbak kasir yang melayani pembelian saya beberapa waktu lalu.
 
Karena masih penasaran, saya tanya ulang apakah kemaren tidak salah hitung. Beliau jawab, tidak, sembari berlalu dari hadapan saya.


Nilai-Nilai Al Hikam Mart
Setelah membeli beberapa kebutuhan harian, seperti biasa belanjaan saya di scan sama kasir, total Rp 57.700.
 
Kali ini saya tidak ngotot lagi, hanya membatin, kok ya lebih murah di bandingkan sama Alfa Mart atau IndoMaret atau tidak jauh beda harganya sama Hypermart.

"Mbak, kok harga disini bisa lebih murah di banding Minimarket sebelah, tanya saya."

Penjelasan ini yang membuat saya kaget.
"Pak, kami biasanya mencari barang dengan harga termurah.
 
Jika ada sales yang datang langsung, barang diantar harganya normal, sementara di agen lebih murah dengan konsekuensi kami harus ambil sendiri barangnya, kami lebih memilih di agen.
 
Jika sales yang datang menawarkan bisa bayar tempo, di agen kami bayar cash.

Disini (Ponpes) tidak mengambil untung banyak, tapi fungsinya melayani dan mencari keuntungan secukupnya.
 
Dan yang terpenting adalah keberkahannya.

Setelah membayar belanjaan, sepanjang perjalanan saya jadi mikir, inikah sejatinya Social Enterprise, istilah yang saya dapatkan dari Pak Budi Isman, waktu silaturrahim ke kantor beliau.

Usaha Profit di kelola secara profesional yang mengedepankan ilmu manajemen modern tetapi nilai-nilai sosial Sang Founder tetap terimplementasi dalam aktivitas sehari-hari.

Bukan sisa untung lalu bagi-bagi CSR (Corporate Social Responsibility), tapi dalam menjalankan aktivitas bisnis murninya, saat itulah nilai-nilai kemaslahatan ummat tercapai.

Jika 2 hal nilai di atas saja, kita bisa implementasikan dalam bisnis kita sehari-hari, apakah tidak hebat masyarakat Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan bersama.

Apakah begitu juga dengan bisnis dan kehidupan kita hari ini?


Hari 'Soul' Putra  
Managing Director WealthFlow 19 Technology www.P3KCheckUp.com
Founder SWAT ACTION
Motivator Keuangan Indonesia  
0815 1999 4916



#SocialEnterprise
#BisnisRitel
#KetenanganKeuangan
#MotivasiKeuangan
#TerapiKeuangan
#TerapiCashFlow