Formula Kaya (Wealth Formula) ala HSP (Bagian 1)


Happy Friday-Bedanya Kaya (rich) dengan Sejahtera (wealth) menurut KBBI Daring yakni, KAYA adalah mempunyai banyak harta (uang dan sebagainya), sedangkan SEJAHTERA adalah aman sentosa dan makmur, selamat (terlepas dari segala macam gangguan), dalam hal ini keuangan.

Formula Kaya (Wealth Formula) ala HSP
Persamaan Dasar Akuntansi

Harta dalam Perspektif Akuntansi, jika kita lihat awalnya adalah Modal kita, maka Formulanya : Harta (Aset) = Modal (Ekuitas).

Seiring waktu, ketika sang owner tidak sabar dengan Mazhab Moderat Organik, mereka mengambil utang sebagai leverage-nya, maka Formulanya menjadi : Harta (Aset) = Utang (Kewajiban) + Modal (Ekuitas).

Maka Istilah HUM (Harta=Utang+Modal) atau ALE (Asset=Liability+Equity) menjadi populer di dunia wirausaha.

Dan akhirnya, ketika orang awam bertanya tentang pertumbuhan usaha, parameter umumnnya adalah Berapa Omzet/Sales, jika lebih jauh lagi Berapa Profit/Gross profit, lebih spesifik lagi adalah Berapa Net profit/Cash Anda, jika yang paham dan sadar keuangan Berapa Free Cash Anda.

Tapi, jika hal di atas menjadi Rahasia Usaha Anda, otomatis balik lagi ke persamaan dasar akuntansi di atas, berapa Asset (Harta) Anda.

Majalah Forbes/Fortune merilis 100 orang terkaya di dunia berdasarkan Jumlah Asset yang dimiliki mereka, apakah berbentuk Real Asset atau Paper Asset, seperti Saham misalnya.

Jadi, jika pergerakan sahamnya lagi naik, maka faktor kalinya menjadi naik, jika pergerakan sahamnya cenderung menurun, maka faktor kalinya menjadi turun.

Dan aset di atas, tentulah ada sebuah kewajiban (utang) juga di dalamnya.

Sama seperti ketika kita membaca Neraca (Balance sheet atau Statement of financial position), mana yang namanya Harta kita (operating cash flow), mana yang hasil dari join dengan orang lain atau di rubah ke bentuk alat/barang/investasi (investing cash flow), mana yang punya orang lain (financing cash flow).

Jika kita tidak bisa membaca hal mendasar di atas, maka dipastikan kita akan terkagum-kagum dengan kekayaan orang lain.

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara kita memandang KAYA sejatinya?


Kekayaan Sejati

Menurut Roger Hamilton dibukunya "Your Life Your Legacy", Wealth is not how much money you have. Wealth is what you are left with when you lose all your money (Kekayaan bukanlah soal seberapa banyak uang yang Anda miliki. Kekayaan adalah apa yang masih Anda miliki, bila Anda telah kehilangan semua uang Anda).

Dalam konteks di atas, pengertian Kaya adalah Your Network. Network is Net Worth.

Untuk memahami kekayaan sejati, tanyalah kepada orang-orang yang sudah pernah bangkrut dan bangkit kembali.

Bagaimana mereka ditolak atau dihina oleh teman atau saudaranya sendiri ketika mereka susah.

Bandingkan dengan ketika mereka sukses, teman dan saudara berdatangan bak gelombang tsunami.

Semua orang menjadi 'teman baik' kita.

Dan ilusi ini selalu terjadi di setiap zaman.

Ketika kita dalam keadaan bangkrut, sejatinya yang bangkrut/kehilangan tersebut adalah harta atau aset kita saja.

Tidak mentalitas atau karakter kita dan trust/kepercayaan orang terhadap kita.

Jika kita jujur dan amanah, Insya Allah recovery keadaan ini tidak akan butuh waktu lama.

Jadi point penting dari definisi kaya menurut Roger Hamilton adalah apakah Network kita masih mempercayai kita?

Jika iya, disanalah aset/harta sejati kita.


Wealth Formula

Yang membedakan orang kaya dan orang miskin adalah cara mereka bermain dan disiplin dalam hidupnya.

Jika formula kaya itu adalah I.S.I.S (Income-Saving-Investing-Simplicity), maka orang kaya akan cenderung berhemat dan berdisiplin dengan pendapatan mereka.
Ketika orang kaya mendapatkan penghasilan, mereka akan cenderung menyisihkan uang tersebut di awal untuk ditabung.

Hasil dari menabung sedikit demi sedikit tersebut, mereka investasikan kepada instrumen yang mereka pahami.

Sembari menunggu hasil pertumbuhan investasinya, mereka hidup dengan berhemat dan hidup semurah mungkin.

Apakah selesai?

Belum, dikarenakan mereka bisa hidup semurah mungkin, mereka bisa memikirkan investasi lain dan kembali berinvestasi.

Hasil dari investasi itu mereka bisa tabung kembali, dari menabung mereka bisa dapat income.

Begitu seterusnya, bolak balik hingga ada istilah, orang kaya semakin kaya, orang miskin semakin miskin.

Bagaimana dengan orang miskin?

Karena begitu mereka dapat income, biasanya terjebak dengan kebutuhan hidup dan gaya hidup tanpa mau 'menunda kenikmatan' sehingga semakin terperosok ke lembah kemiskinan atau masuk jebakan kelompok menengah di life style.

Gaya hidup inilah yang akhirnya menjadi karakter yang mendarah daging akibat dari sebuah tindakan dan kebiasaan yang salah.


Wealth Formula ala HSP

Sebagai Praktisi Keuangan yang juga Motivator Keuangan, saya banyak bertemu dengan ragam profesi, orang, kemampuan, daya beli dll.

Dari pengalaman tersebut, setidaknya ada 2 kelompok orang kaya yang saya lihat.

1. Orang kaya yang tidak punya waktu untuk orang lain

Tipe ini, dikarenakan mereka memang sangat sibuk sekali, sehingga tidak ada waktu untuk berbagi kepada orang lain.

Berbagi versi mereka, cukuplah memerintahkan bawahannya untuk membuat yayasan, memberi santunan, membantu bencana alam, dll tanpa harus mereka hadir.

Dan sulitnya untuk mengakses orang-orang tersebut adalah tantangannya.

Tapi mereka percaya, dengan berbagi, hartanya tidak akan habis.

2. Orang kaya yang punya waktu untuk orang lain

Ini kebalikan dari orang kaya di atas, mereka adalah orang-orang yang sangat mudah di akses untuk ketemu di sela-sela padatnya waktu mereka.

Mereka masih bisa di temui, entah via media sosial atau mungkin datang langsung kekantornya, tanpa harus mengalami birokrasi yang terlalu berbelit.

Salah satu yang menurut saya orang kaya tersebut adalah Pak Disway (Dahlan Iskan), Founder Jawa Pos Group, Media Cetak Terbesar di zamannya.

Hari ini, jika kita buka blognya www.disway.id dan berkomunikasi via email, misal kita akan mengundang beliau ceramah atau berbagi pengalaman, asal waktunya tidak tabrakan dengan jadwal lain, Insya Allah beliau akan sanggupi.

Contohnya, ketika PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) di Pakistan dan Turki mengundang beliau, seluruh Akomodasi, Tiket, Makan dll beliau tanggung, tanpa melihat untung rugi secara finansial.

Bagi saya pribadi, orang kaya itu adalah orang yang paling banyak manfaatnya untuk orang lain dan bervisikan akhirat.

Wallahu'alam Bisshowab....

Bersambung ke bagian ke-2

Hari 'Soul' Putra
Managing Director WealthFlow 19 Technology
www.P3KCheckUp.com  
Founder IBC/Indonesian Business Community
Motivator Keuangan Indonesia
0815 1999 4916



#FormulaKayaWealthFormulaAlaHSP
#MotivatorKeuangan
#SpiritualFinance
#KetenanganKeuangan
#MotivasiKeuangan
#TerapiKeuangan
#TerapiCashFlow
#MengaturPendapatan
#HariSoulPutra
#ManajemenKeuangan