5 Jurus Jitu Muhasabah Keuangan Tahun 2022 ala Hari Soul Putra

Sahabat, salah satu tugas kenabian adalah sebagai Pembawa Berita Gembira dan Penyampai Peringatan. 

Hidup kita hari ini adalah akumulasi dari masa lalu. 

Ada berita gembira, ada juga berita sedih yang akan menjadi pengingat buat kita mengevaluasi diri dan kehidupan kita masing-masing. 

Berita gembira menjadi penyemangat untuk lebih baik lagi di masa depan, sementara berita sedih cukup kita letakkan di folder tahun lalu, agar kita tidak mengulangi hal yang sama ke depannya. 

Boleh sesekali kita melihat ke belakang, tetapi jangan keterusan. 

Awal tahun 2022 M ini, mari kita melakukan Muhasabah Keuangan sejenak buat mengisi ENERGI POSITIF KEUANGAN kita.

 


 

Ada beberapa catatan yang perlu kita Evaluasi ke depannya : 

Pertama : Liability Utang (debt) mesti berkurang. 

Jika liabiliti ada modal yang berputar, maka pendekatannya bukan buat utang konsumtif, tapi utang yang produktif. 

Kalaupun utang Produktif, bukan utang Produktif yang macet, tetapi utang yang menghasilkan uang (cash flow). 

a. Bad debt (utang jelek/super jelek) harus kita hilangkan 

Contoh utang jelek adalah utang Kartu Kredit, utang Pinjol/pinjaman online, utang Paylater dll. 

Kenapa utang Paylater termasuk utang jelek? 

Karena Paylater membuat penggunanya seakan-akan memiliki uang, padahal itu tetaplah utang yang harus dibayarkan dan akan merusak mentalitas kita. 

Seperti kita punya limit saldo di kartu kredit, padahal itu bukan uang kita, tapi uang bank. 

Apalagi jika ketagihan bayar di akhir dan tidak tahu cara melunasinya. 

b. Good debt (utang baik) harus kita jarangkan 

Contoh utang baik adalah Kredit Pemilikan Ruko, Kredit Usaha dll. 

Intinya, utang sebagai leverage harus disikapi hati-hati, bukan sekedar emosi. 

So, tetap bijaklah dalam berutang. 

 

Kedua : Asset 

Aset harus bertambah, aset sejati harus bertumbuh. 

Bukan sekedar aset lemak, tetapi aset otot yang menghasilkan cash flow gain atau capital gain

a. Intellectual Asset 

Aset dari leher ke atas ini harus terus bertambah seperti Buku fisik, Video book, Audio book dll. 

Produk-produk hasil karya pikiran (IQ) seperti Syair lagu, Musik, Aransmen dan seabrek dalam dunia kreatifitas, perlu terus bertambah ketika pengalaman kita juga bertumbuh. 

b. Digital Asset 

Yang berhubungan dengan dunia internet baik, hingga pelipatgandaan teknologi digital berbasis blockchain harus berkali lipat peningkatan. 

Jika dahulu seperti blog, domain, hosting dll hingga saat ini memiliki turunan seperti media Sosial, Group WA hingga yang terbaru seperti metaverse yang lagi di kembangkan group Facebook dengan investasi sebesar 140 Triliun. 

c. Real Asset 

Aset tradisional yang dari zaman bercocok tanam hingga zaman industri serta teknologi antariksa seperti Emas LM, Kebun, Sawah, Tanah, Bisnis dll 

 

Ketiga : Emergency Fund 

Dana darurat harus diamankan. 

Yang namanya darurat, kondisi antisipasi ketika ada hal darurat, sehingga kita tidak panik. 

Karena kita tidak tahu hal apa yang akan terjadi pada diri dan keluarga kita kedepannya, maka berjaga-jaga adalah sebuah keniscayaan. 

Kita perlu memproteksi pendapatan kita agar tetap bisa survive walau tanpa penghasilan bulanan lagi. 

a. Skill (keterampilan) baru harus bertambah dan menghasilkan. 

Tiap tahun harus ada peningkatan keterampilan kita, apalagi di masa Pandemi seperti sekarang ini. 

Ide-ide segar dan unik perlu kita coba terapkan, karena tantangannya berbeda dari waktu ke waktu. 

b. Health (kesehatan) harus meningkat. 

Jangan sampai ketika sudah tidak produktif lagi kita malah sakit-sakitan. 

Artinya, uang yang telah kita tabung bertahun-tahun, hanya buat beli obat di masa pensiun. 

Harusnya, kita menjaga kesehatan kita dengan gaya hidup sehat. 

c. Property (harta) terlindungi. 

Aset lancar, aset guna pakai dan aset investasi kita harus kita proteksi. 

Karena yang paling mahal itu adalah rasa nyaman. 

Proteksi terbaik adalah Proteksi yang Allah SWT berikan kepada kita. 

Rasa syukur atas amanah yang Allah SWT kepada kita. 

d. Spiritual terasah 

Jiwa yang tenang adalah jiwa yang diberi makan. 

Memang ada asuransi jiwa, tetapi dalam konteks keuangan, bukan jiwanya yang diproteksi, tetapi income yang punya jiwa yang perlu di lindungi. 

Agar apa, agar yang ditinggalkan tetap dapat hidup layak ketika di tinggal oleh si pencari nafkah. 

 

Keempat : Budgeting 

Pengeluaran haruslah terkendali, karena kita yang memutuskan. 

Kebutuhan adalah kemestian, sementara keinginan adalah kontrol diri. 

a. Living (hidup) semurah mungkin 

Ada saatnya kita menikmati hidup, ada saatnya kita menabung dan investasi. 

Boros adalah musuh kekayaan, sementara hemat dan cermat ketika berproses adalah teman kekayaan. 

b. Giving (sedeqah) seikhlash mungkin 

Jika bekerja/berusaha kita mesti sedisiplin mungkin, artinya benar-benar di hitung untung ruginya, sementara waktu giving, jauhkan dari hitung-hitungan, kita mesti seikhlas mungkin. 

Bukan berharap pujian dari manusia, tetapi semata-mata mencari ridho Allah SWT. 

c. Commitment dari mimpi-mimpi keuangan 

Mimpi itu harus secara sadar, bukan saat tidur. 

Saat tidur itu namanya bunga mimpi, saat sadar dalam bermimpi berarti kita memiliki VISI, seperti melihat tembok di sisi yang tidak kelihatan. 

Seperti kita ingin haji 10 tahun lagi, hajinya tidak kelihatan sekarang, tetapi rasanya sudah seperti menonton proses kita berhaji di sebuah Video. 

 

Kelima : Mindfulness 

Kesyukuran & Hiduplah saat ini. Memang ada hari esok, apakah namanya masa depan, masa akhirat. 

Tetapi kita hidup di masa sekarang, maka kita harus merasa hidup saat ini. 

Nikmati setiap peristiwa yang Allah SWT berikan kepada kita. 

Lebih fokus terhadap situasi saat ini dan menerimanya tanpa menghakimi, itulah makna Mindfulness

a. Financial literacy dengan Sadari/Melek Keuangan 

Jika kita lagi kumpul sama teman-teman kita, tiba-tiba ada yang mau potret kita, maka kumpulan orang-orang tersebut langsung sadar kamera, dan bereaksi untuk siap di potret. 

Begitu pun sadar keuangan, artinya sadar dalam mengelola uangnya. 

Sehingga uang tersebut bisa dialokasikan sesuai rencana keuangan dan mimpi keuangan masing-masing. 

b. Dzikir activity yang meningkatkan SI (Spiritual Intelligence) 

Dzikir artinya ingat selalu kepada Sang Pencipta. 

Dalam setiap aktivitas keuangan kita, usahakan untuk selalu terhubung dengan Sang Pencipta, Allah SWT. 

Misalkan aktivitas jual beli, maka jual dan belinya kita bernilai ibadah, bukan sekedar untung rugi semata. 

Ketika SI kita meningkat, maka rasa tenang dalam menghadapi cobaan menjadi nihil. 

Cobaan bukanlah cobaan, tetapi sebuah kebiasaan seperti layaknya ada rasa syukur dan sabar. 

Wallahu'alam Bisshowab 

 

Hari Soul Putra 

Motivator Keuangan 

Managing Director WealthFlow 19 Technology www.P3KCheckUp.com Founder Digital StartUp LivingCourse.id & Aktivis Gaya Hidup Sehat Keuangan 

 

#5JurusJituMuhasabahKeuanganTahun2022AlaHariSoulPutra #SpiritualFinance #MotivatorKeuangan #HariSoulPutra #SuksesKeuangan #MemenangkanKrisisDenganMotivasiKeuangan #KetenanganKeuangan #MotivasiKeuangan #TerapiKeuangan #TerapiCashFlow #KuliahOnline #BelajarMasaKini #CoachingOnlineBersamaHariSoulPutra #SeminarOnline #SolusiUtangMenumpuk #ManajemenRumahTangga #JasaKonsultanKeuanganRumahTangga #FinancialMotivator #KeuanganBerbasisSpiritual #MotivatorKeuanganIndonesia