KEUANGAN yang MEMAKSA untuk SUKSES di Masa Masker dan New Normal-Part 1

Oleh : Hari Soul Putra

Hari-hari ini Isyu Resesi sudah jadi kenyataan. 

Prolog dari resesi adalah gelombang PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) besar-besaran.

Efek dominonya adalah penurunan daya beli.

Otomatis, jualan jadi susah karena semua orang melakukan penghematan dan ekonomi tidak tumbuh sebagaimana mestinya.

Jika pun masih ada yang bekerja, karir cenderung stagnan, keluarga (Ayah, Ibu, Anak) lebih banyak yang stres dan merasa kurang beruntung.

Jika ini diteruskan, lebih banyak Eneg (Energi Negatif) yang merasuki masyarakat ketimbang Epos (Energi Positif).

Padahal dalam Ilmu Manajemen Emosi (Emotional Management), ketika kitanya senang, bahagia, gembira dan sikap positif yang lain, maka hormon dopamin, suatu senyawa kimiawi di otak yang berperan untuk menyampaikan rangsangan ke seluruh tubuh, akan bekerja lebih maksimal.

Hormon dopamin ini memengaruhi berbagai aktivitas manusia, mulai dari kemampuan mengingat hingga menggerakkan anggota tubuh.

Ketika suasana hati kita senang, maka aktivitas yang kita lakukan pun akan bekerja optimal.

Lantas apa yang harus kita rubah agar bisa Sukses di Masa Masker dan New Normal khususnya dalam bidang keuangan?

 

Temukan Strong WHY!

Pada dasarnya, manusia itu di drive oleh Perasaan Khauf dan Roja', rasa takut dan harap.

Dalam bahasa bisnisnya, Reward dan Punishment, imbalan dan hukuman.

Dalam bahasa agama, disebut Syurga dan Neraka.

Ada yang tergerak karena rasa takut, misal tidak bisa makan hari ini, jadi mereka bekerja keras agar bisa makan.

Ada juga yang tergerak karena rasa harap atau ingin menjalankan mimpi-mimpinya, misal ingin punya pendidikan yang tinggi, rumah yang nyaman, kendaraan yang besar, pensiun yang tenang dan lain-lain.

Ketika seseorang itu menemukan strong WHYnya, maka awal perubahan kepada keadaan yang lebih baik, akan semakin cepat terwujud.

Apakah cukup?

Belum, masih ada kelanjutannya.

Setelah paham Ilmu Emotional Management, selanjutnya paham juga Ilmu Change Management (Manajemen Perubahan).

Inti dari Ilmu Manajemen Perubahan adalah BERADAPTASI, dari kondisi nyaman menjadi kondisi tidak nyaman.

 

Lakukan 3 kebiasaan Sukses

Di dunia ini selalu ada 2 sisi mata uang yang seiring sejalan.

Bisa jalan kedua-duanya, tapi selalu ada yang mendominasi.

Ada siang, ada malam, ada sakit, ada sehat, ada optimis, ada pesimis dan seterusnya.

Kendati kebiasaan merupakan hasil jadi dari Paradigma/Cara berfikir dan tindakan kita sehari-hari, kabar baiknya kebiasaan itu bisa di rubah sesuai alur berfikir kita.

Berikut 3 kebiasaan agar Sukses di Masa Masker dan New Normal dalam bidang keuangan, yakni :

1. Kebiasaan Menjual Barang/Jasa

Jika ditanya, lebih banyak mana penjual atau pembeli, maka jawabannya pasti pembeli.

Jika kita ditanya, lebih sukses atau kaya mana, penjual atau pembeli, maka pastilah orang-orang yang jago jualan dalam segala dimensi (Marketing, Selling, Branding) lah pemenangnya.

Mereka yang punya kebiasaan menjual barang/jasa yang di topang oleh Ilmu dan Pengalaman, akan jauh lebih Sukses secara keuangan di Masa Masker dan New Normal hari ini.

Produk/Jasa boleh berbeda dari sebelum Pandemi Covid 19, tetapi keterampilan menjual, bisa digunakan dalam segala situasi.

2. Kebiasaan Produksi Gagasan

Jika kita buka YouTube dan Sosmed di dunia digital, lebih banyak content creator ataukah content consumer?

Pastinya, yang mengkonsumsi konten kan!

Maka agar Sukses Keuangan di Masa Masker dan New Normal, kita harusnya memiliki Kemampuan dan kebiasaan sebagai content creator.

Orang-orang yang memproduksi gagasan agar gagasan itu bisa menghasilkan benefit atau value buat orang lain.

Konsekuensi logisnya, Insya Allah uang mengalir ke kantong kita.

3. Kebiasaan Solusi dari masalah

Masalah hari ini pastinya lebih besar, ketimbang periode resesi yang sudah-sudah.

Dan semuanya itu adalah masalah yang kita hadapi hari ini.

Lower Problem Trap atau Perangkap Masalah Kelas Bawah, seperti terjadinya hukum pareto, 80 : 20.

80% masalah dan peluang harapan bisa lepas dari perangkap tersebut hanyalah 20%.

Ini harus kita balik, peluang 80% solusi dan harapan bisa lepas dari perangkap tersebut, sisanya adalah 20% masalah.

Tanpa punya kebiasaan itu, kita relatif tidak kemana-mana dan cenderung lari dari masalah alias bubar jalan.

Kita lanjut Part 2, 5 Kata-kata Ajaib (Magic Words) Motivasi Keuangan untuk Sukses di Masa Masker dan New Normal,  ya.

 

Jika Anda tertarik Kuasai Keterampilan dalam Menghasilkan Uang di Pandemi Covid 19 via Workshop Online Oshibana "Seni Bunga Press dari Jepang" Batch 2 pada Ahad, 4 Oktober 2020 pukul 09.00 - 12.00 Wib untuk detail informasinya bisa buka disini.

Wallahu'alam....

 

Hari 'Soul' Putra

Managing Director WealthFlow 19 Technology

 

 

#KeuanganYangMemaksaUntukSuksesDiMasaMaskerDanNewNormalPart1 #MotivatorKeuangan #HariSoulPutra #SuksesKeuangan #MemenangkanKrisisDenganMotivasiKeuangan #KetenanganKeuangan #MotivasiKeuangan #TerapiKeuangan #TerapiCashFlow #KuliahOnline #BelajarMasaKini #CoachingOnlineBersamaHariSoulPutra #SeminarOnline #SolusiUtangMenumpuk #ManusiaBeruntung3Dimensi #JasaKonsultanKeuanganRumahTangga #FinancialMotivator #KeuanganBerbasisSpiritual #MotivatorKeuanganIndonesia