Antara Turbulensi Keuangan dan Titik Ketenangan Keuangan (Bagian 2)


Happy Friday-Setelah melihat kondisi keuangan kita di bagian 1, mari kita sedikit merenung, sudah sejauh mana pencapaian mimpi keuangan kita hari ini?

Kita mulai dahulu dari usia kita ya.

Berapa usia kita hari ini?

Alhamdulillah, saya sudah melampaui Umur Kenabian, di atas 40 tahun.

Bagi yang belum, coba kita petakan umur kita hari ini.

Katakanlah umur kita baru 25 tahun, berarti apa saja Mimpi Keuangan yang telah kita capai?

Jika sama sekali belum, saatnya kita buat Peta Keuangan kita.

Minimal Peta Jangka Pendek 5 tahunan.

Kita mulai dari tahun pertama, apa yang sungguh-sungguh kita inginkan hari ini.

Tulis saja, bila perlu hingga 100 keinginan, tanpa jeda tanpa memikirkan bisa tidak terlaksananya.

Jika menuliskan saja kita tidak mau, bagaimana kita akan menjalaninya.

Jika titik itu saya ibaratkan Perjalanan Nabi Adam AS hingga Hari Kiamat, maka kita hanyalah setitik hitam dari sebuah garis perjalanan dunia.

Maka tugas kita hanyalah meneruskan dan menjalani dari satu titik hitam ke titik hitam lainnya.

Seperti layaknya orang Jepang yang ketemu setiap orang untuk saling menyemangati dengan ungkapan Otsukaresama deshita (kerja yang baik/bagus).

Kita menghargai kerja dan peran kita di dunia layaknya seorang aktor atau aktris yang menjalani perannya hingga menerima Piala Oscar.

Bisa jadi ‘Piala Oscar’ itu akan kita dapati nantinya di akhirat.


Legenda John Goddard

Saya teringat Sejarah John Goddard, bagaimana beliau menuliskan Mimpi-mimpinya dari sejak usia 15 tahun, 127 tujuan keliling dunia.

Begitu usia beliau mendekati 89 tahun, apa-apa yang menjadi tujuannya hampir semuanya tercapai.

Dari 127 impian yang tertulis, cuma 7 yang belum terlaksana sepanjang hidupnya.

Jadi menuliskan minimal 100 keinginan dan tujuan atau mimpi keuangan merupakan sebuah pencapaian dari semangat kekayaan.

5 tahun pertama terdekat dari umur kita hari ini adalah masa pembuktian bahwasanya kita mampu melewatinya.

Ketenangan Keuangan paska Turbulensi Keuangan
Begitu Mimpi Keuangan ini tercapai, tingkat Ketenangan Keuangan kita semakin tinggi.

Walau hidup itu pasti melewati rute Senang-Tegang-Tenang, pastinya semakin kita tegang dengan Impian Keuangan kita maka semakin dekat kita dengan tenang secara keuangan.

Dan Ketenangan Keuangan itu di capai dengan langkah-langkah disiplin, walau jalannya lambat.

Agar hidup kita selalu bisa melampaui Fase Ketenangan Keuangan, maka berikut 5 langkah Jitu Menuju Ketenangan Keuangan yang saya nukil dari buku Awaken the Giant Within (Membangun Raksasa di Dalam Diri Kita) oleh Anthony Robbins.


1. Mendapatkan kekayaan (penghasilan harus lebih besar daripada sebelumnya)

Agar hidup menjadi tenang secara keuangan, di mulai dari punya penghasilan.

Dari punya penghasilan, investasikan lagi untuk memiliki nilai (value) diri.

Value ini adalah kemampuan mengubah sesuatu yang kurang bernilai menjadi sesuatu yang jauh lebih besar nilainya.

Secara rumusannya Benefit di bagi Price, semakin banyak benefit yang kita bagikan, dengan harga yang bisa di jangkau sesuai target market, semakin tinggi value ( nilai) kita di mata konsumen.

Menjadi lebih bernilai itu berarti satu kesatuannya antara keterampilan, kemampuan, kecerdasan, pengetahuan khusus, kapasitas yang jarang orang lain miliki, berfikir kreatif, kontribusi masal, di tambah dilakukan secara konsisten dan disiplin.

2. Memelihara kekayaan (harta adalah barang hidup yang mesti di jaga dan di rawat)

Beberapa prinsip menuju ketenangan keuangan adalah membelanjakan lebih sedikit daripada yang Anda dapatkan dan menginvestasikan selisihnya.

Banyak orang bisa punya penghasilan sangat besar, apalagi yang berkecimpung di dunia penjualan dan pemasaran, tetapi tidak sedikit yang tidak tahu bagaimana memelihara hasil yang sudah di dapatkan.

Maka dari itu, belanjakanlah lebih sedikit daripada yang Anda dapatkan, maka Anda akan memelihara kekayaan Anda.

3. Meningkatkan kekayaan Anda (berfikirlah layaknya investor profesional yang berfikiri minimal 10 jam dalam sebulan)

Orang-orang kaya berteman dengan orang-orang yang kaya juga.

Investor profesional juga berteman dengan sesama investor profesional.

Artinya lingkungan kita akan mempengaruhi tingkat kantong dan ketenangan keuangan kita.

Mereka menginvestasikan kembali pengembalian yang mereka dapatkan itu untuk pertumbuhan yang kompleks.

Makanya para investor profesional, tidak hanya meletakkan keranjang investasinya dalam satu instrumen keuangan saja.

Tetapi di banyak keranjang investasi keuangan.

Tapi sebelum berinvestasi, mereka belajar terlebih dahulu bidang yang akan dimasukinya hingga menjadi mastery, minimal punya tim yang master (ahli).

4. Melindungi kekayaan Anda (perlindungan harta terbaik adalah membagikannya)

Mungkin ini terasa aneh, tetapi begitulah cara orang-orang super kaya dalam melindungi hartanya.

Selain mereka punya proteksi terhadap hartanya, mereka dikenal sebagai dermawan kelas atas.

Dalam berbisnis dan berinvestasi mereka sangat-sangat disiplin sekali, tetapi jika bab filantropi mereka sangat royal dalam ‘menghamburkan’ uangnya.

Mereka paham, harta riil itu tidak akan di bawa mati, tetapi legacy (warisan) nilai, nama baik itu akan abadi di dunia.

Dalam Bahasa Spiritual Finance, harta abadi itu adalah Sedeqah jariyah, Ilmu yang bermanfaat dan Anak shaleh/shalehah yang mendo’akan orang tuanya.

5. Menikmati kekayaan Anda (nikmatilah kekayaan itu secara berjama’ah, karena disetiap harta kita juga ada harta titipan orang lain)

Setelah mendapatkan semuanya, saatnya hidup kita juga harus menikmati kekayaan tersebut.

Tapi ingat, jangan egois, karena di sebagian harta kita ada hak-hak orang lain.

Nikmatilah secara Sosial dan Spiritual hingga harta kita habis.

Maka ketenangan keuangan akan kita dapatkan, tanpa harus takut kita tidak akan punya apa-apa lagi.

Itulah sejatinya KETENANGAN KEUANGAN.

Wallahu'alam bisshowab....


Hari 'Soul' Putra
Managing Director WealthFlow 19 Technology
www.P3KCheckUp.com
Founder IBC/Indonesian Business Community
Motivator Keuangan
 

 
#AntaraTurbulensiKeuanganDanTitikKetenanganKeuanganBagian2
#MotivatorKeuangan
#SpiritualFinance
#KetenanganKeuangan
#MotivasiKeuangan
#TerapiKeuangan
#TerapiCashFlow
#MengaturPendapatan
#HariSoulPutra
#ManajemenKeuangan